Panglima Garda Revolusi Iran: Rezim Israel Hampir Runtuh dalam 48 Jam karena Perang Hamas
Minggu, 19 November 2023 - 16:11 WIB
GAZA - Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan rezim Israel sedang menuju “keruntuhan yang tak terelakkan” dalam “perang gesekan” dengan gerakan perlawanan Palestina.
Mayor Jenderal Hossein Salami menyampaikan pernyataan tersebut saat berpidato di depan rapat umum di ibu kota Iran, Teheran, pada Sabtu. Protes nasional tersebut diadakan untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung yang terus menerus diserang Israel sejak 7 Oktober.
“Palestina berada di jalur perang gesekan…Israel akan menghadapi kekalahan telak,” ujarnya, dilansir Press TV. “Operasi Badai Al-Aqsa menunjukkan bahwa bantuan AS tidak dapat menyelamatkan Israel dari bahaya keruntuhan.”
Ini adalah “penghinaan terbesar” bagi AS dan Israel yang yakin mereka bisa menang dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza dengan membunuh anak-anak dan bayi, kata Salami.
Dia menambahkan, bahkan tentara Israel tidak dapat mencegah operasi besar-besaran terhadap rezim Tel Aviv.
Panglima IRGC menekankan bahwa operasi militer yang sedang berlangsung juga mengungkapkan bahwa pejuang perlawanan Palestina dapat mengalahkan rezim Israel hanya dalam waktu 48 jam.
Dia mengatakan pemboman terhadap orang-orang di Gaza dan upaya AS untuk mencegah pembentukan gencatan senjata di Jalur Gaza yang terkepung serta dukungan politik dan logistik kepada Israel menunjukkan keruntuhan moral di Amerika Serikat.
Salami mengatakan kebencian terhadap AS telah menyebar ke seluruh dunia dan negara ini semakin terisolasi dibandingkan sebelumnya. Dia mengatakan negara-negara Muslim dan non-Muslim akan memberikan pukulan berat terhadap perekonomian AS dengan memboikot produk-produknya.
Mayor Jenderal Hossein Salami menyampaikan pernyataan tersebut saat berpidato di depan rapat umum di ibu kota Iran, Teheran, pada Sabtu. Protes nasional tersebut diadakan untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung yang terus menerus diserang Israel sejak 7 Oktober.
“Palestina berada di jalur perang gesekan…Israel akan menghadapi kekalahan telak,” ujarnya, dilansir Press TV. “Operasi Badai Al-Aqsa menunjukkan bahwa bantuan AS tidak dapat menyelamatkan Israel dari bahaya keruntuhan.”
Ini adalah “penghinaan terbesar” bagi AS dan Israel yang yakin mereka bisa menang dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza dengan membunuh anak-anak dan bayi, kata Salami.
Dia menambahkan, bahkan tentara Israel tidak dapat mencegah operasi besar-besaran terhadap rezim Tel Aviv.
Panglima IRGC menekankan bahwa operasi militer yang sedang berlangsung juga mengungkapkan bahwa pejuang perlawanan Palestina dapat mengalahkan rezim Israel hanya dalam waktu 48 jam.
Dia mengatakan pemboman terhadap orang-orang di Gaza dan upaya AS untuk mencegah pembentukan gencatan senjata di Jalur Gaza yang terkepung serta dukungan politik dan logistik kepada Israel menunjukkan keruntuhan moral di Amerika Serikat.
Salami mengatakan kebencian terhadap AS telah menyebar ke seluruh dunia dan negara ini semakin terisolasi dibandingkan sebelumnya. Dia mengatakan negara-negara Muslim dan non-Muslim akan memberikan pukulan berat terhadap perekonomian AS dengan memboikot produk-produknya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda