Dokter dan Perawat RS Al-Shifa Mengungsi karena Ditodong Senjata oleh Pasukan Israel
Sabtu, 18 November 2023 - 17:30 WIB
GAZA - Para dokter dan perawat di RS Al-Shifa, Gaza , mengungsi karena ditodong senjata oleh pasukan Israel. Padahal, mereka enggan meninggalkan pasien yang masih membutuhkan perawatan.
Adnan al-Barsh, dokter ortopedi di Rumah Sakit al-Shifa, mengatakan kepada Al Jazeera “tidak ada satu pun rumah sakit atau fasilitas medis yang beroperasi di Jalur Gaza utara”.
“Rumah Sakit Baptis dikepung; Rumah Sakit Indonesia sudah tidak berfungsi lagi tanpa ada sumber daya atau pasokan medis yang tersisa. Kami sebagai dokter, kami berusaha semaksimal mungkin hingga menit-menit terakhir demi menyelamatkan para korban,” ujarnya.
“Kami bersikeras untuk tidak pergi tanpa pasien kami… kami terpaksa pergi dengan todongan senjata,” katanya, seraya menambahkan bahwa penembak jitu Israel berada di dalam dan di sekitar kompleks rumah sakit.
Sementara itu, tidak ada informasi sama sekali yang datang dari pemerintah Israel atau sumber resmi saat ini mengenai tindakan tentara Israel di rumah sakit tersebut.
Hanya media Israel yang melaporkan bahwa evaluasi ini sedang berlangsung, dan mereka mengutip laporan dari organisasi berita seperti Al Jazeera dan sumber-sumber Palestina lainnya.
Kemudian, Munir al-Barsh, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, memberikan penjelasannya tentang evakuasi paksa fasilitas medis oleh tentara Israel, sehingga memberi waktu satu jam bagi mereka untuk meninggalkan fasilitas medis tersebut.
Tentara Israel menelepon sekitar pukul 09.00 waktu setempat, memperingatkan bahwa semua orang yang keluar harus melambaikan sapu tangan putih dan berjalan dalam satu barisan.
Adnan al-Barsh, dokter ortopedi di Rumah Sakit al-Shifa, mengatakan kepada Al Jazeera “tidak ada satu pun rumah sakit atau fasilitas medis yang beroperasi di Jalur Gaza utara”.
“Rumah Sakit Baptis dikepung; Rumah Sakit Indonesia sudah tidak berfungsi lagi tanpa ada sumber daya atau pasokan medis yang tersisa. Kami sebagai dokter, kami berusaha semaksimal mungkin hingga menit-menit terakhir demi menyelamatkan para korban,” ujarnya.
“Kami bersikeras untuk tidak pergi tanpa pasien kami… kami terpaksa pergi dengan todongan senjata,” katanya, seraya menambahkan bahwa penembak jitu Israel berada di dalam dan di sekitar kompleks rumah sakit.
Sementara itu, tidak ada informasi sama sekali yang datang dari pemerintah Israel atau sumber resmi saat ini mengenai tindakan tentara Israel di rumah sakit tersebut.
Hanya media Israel yang melaporkan bahwa evaluasi ini sedang berlangsung, dan mereka mengutip laporan dari organisasi berita seperti Al Jazeera dan sumber-sumber Palestina lainnya.
Kemudian, Munir al-Barsh, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, memberikan penjelasannya tentang evakuasi paksa fasilitas medis oleh tentara Israel, sehingga memberi waktu satu jam bagi mereka untuk meninggalkan fasilitas medis tersebut.
Tentara Israel menelepon sekitar pukul 09.00 waktu setempat, memperingatkan bahwa semua orang yang keluar harus melambaikan sapu tangan putih dan berjalan dalam satu barisan.
tulis komentar anda