Jenderal Terkenal Rusia yang Pernah Kritik Putin Ditemukan Tewas
Jum'at, 17 November 2023 - 09:40 WIB
MOSKOW - Letnan Jenderal Vladimir Sviridov, seorang perwira militer terkenal Rusia yang pernah mengkritik Presiden Vladimir Putin, ditemukan tewas di rumahnya di Stavropol.
Dia pernah mengkritik Presiden Putin karena menjalankan Angkatan Udara “kelas tiga” di tengah perang Rusia di Ukraina.
Jenazah Letnan Jenderal Vladimir Sviridov (68), mantan komandan Angkatan Udara ke-6 dan Pasukan Pertahanan Udara, ditemukan pada hari Rabu. Namun dia telah meninggal sekitar seminggu sebelum jenazahnya ditemukan.
Polisi mengatakan Sviridov ditemukan di samping jenazah seorang wanita, yang belum diidentifikasi. Namun media Rusia mengeklaim itu adalah istrinya, Tatyana (72).
Mengutip kantor berita RIA Novosti, Jumat (17/11/2023), tidak ditemukan tanda-tanda bahwa kematian jenderal itu akibat kekerasan, dan kondisi kematian tersebut sedang diselidiki.
“Pekerja layanan gas telah melakukan pengukuran dan tidak terdeteksi adanya kelebihan konsentrasi zat berbahaya yang diizinkan,” kata seorang pejabat setempat.
Jenderal senior yang sangat dihormati itu pernah mengeluh dalam sebuah wawancara dengan majalah Rusia; Take Off, bahwa pilot negaranya menerima pelatihan yang tidak memadai.
“Seorang pilot harus memiliki waktu terbang sekitar 100 jam per tahun untuk kesiapan tempur penuh. Namun, hal ini belum terjadi. Rata-rata waktu terbang di militer saat ini adalah 25-30 jam,” katanya kepada majalah tersebut, sebagai kritik terhadap Presiden Putin.
Dalam wawancara lainnya, dia mengatakan, "Kami terpaksa menunjuk perwira yang tidak terlatih sepenuhnya karena tidak ada yang lebih baik. Untuk alasan yang sama kami mengirimkan pilot peringkat ketiga ke akademi militer. Hal ini tidak terjadi di masa lalu."
Letnan Jenderal Sviridov dianugerahi "Order of the Red Star" selama kariernya dan dia menjadi pilot terhormat Rusia.
Dia juga menyoroti gaji rendah dan perumahan buruk yang diberikan kepada pilot Rusia, dan mendesak Putin untuk menciptakan kondisi kehidupan normal bagi perwira muda, serta semua prajurit. "Sehingga mereka dapat menjalankan tugas dinas mereka dengan baik," katanya semasa hidup.
Dia pernah mengkritik Presiden Putin karena menjalankan Angkatan Udara “kelas tiga” di tengah perang Rusia di Ukraina.
Jenazah Letnan Jenderal Vladimir Sviridov (68), mantan komandan Angkatan Udara ke-6 dan Pasukan Pertahanan Udara, ditemukan pada hari Rabu. Namun dia telah meninggal sekitar seminggu sebelum jenazahnya ditemukan.
Polisi mengatakan Sviridov ditemukan di samping jenazah seorang wanita, yang belum diidentifikasi. Namun media Rusia mengeklaim itu adalah istrinya, Tatyana (72).
Mengutip kantor berita RIA Novosti, Jumat (17/11/2023), tidak ditemukan tanda-tanda bahwa kematian jenderal itu akibat kekerasan, dan kondisi kematian tersebut sedang diselidiki.
“Pekerja layanan gas telah melakukan pengukuran dan tidak terdeteksi adanya kelebihan konsentrasi zat berbahaya yang diizinkan,” kata seorang pejabat setempat.
Jenderal senior yang sangat dihormati itu pernah mengeluh dalam sebuah wawancara dengan majalah Rusia; Take Off, bahwa pilot negaranya menerima pelatihan yang tidak memadai.
“Seorang pilot harus memiliki waktu terbang sekitar 100 jam per tahun untuk kesiapan tempur penuh. Namun, hal ini belum terjadi. Rata-rata waktu terbang di militer saat ini adalah 25-30 jam,” katanya kepada majalah tersebut, sebagai kritik terhadap Presiden Putin.
Dalam wawancara lainnya, dia mengatakan, "Kami terpaksa menunjuk perwira yang tidak terlatih sepenuhnya karena tidak ada yang lebih baik. Untuk alasan yang sama kami mengirimkan pilot peringkat ketiga ke akademi militer. Hal ini tidak terjadi di masa lalu."
Letnan Jenderal Sviridov dianugerahi "Order of the Red Star" selama kariernya dan dia menjadi pilot terhormat Rusia.
Dia juga menyoroti gaji rendah dan perumahan buruk yang diberikan kepada pilot Rusia, dan mendesak Putin untuk menciptakan kondisi kehidupan normal bagi perwira muda, serta semua prajurit. "Sehingga mereka dapat menjalankan tugas dinas mereka dengan baik," katanya semasa hidup.
(mas)
tulis komentar anda