Banyak Konflik, Zelensky: Bumi Seharusnya Menjadi Planet Anjing

Kamis, 09 November 2023 - 19:26 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bercengkerama dengan seekor anjing piaraannya. Foto/Ilustrasi
KIEV - Anjing selalu lucu dan tampaknya menjadi pilihan yang lebih baik bagi Bumi dibandingkan manusia, mengingat banyaknya konflik di seluruh dunia. Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada wartawan.

Pemimpin Ukraina itu mengungkapkan kesukaannya terhadap anjing saat ia mengakhiri penampilan virtualnya di konferensi Reuters NEXT. Zelensky membandingkan kegembiraan yang ia dapatkan dari hewan peliharaannya dengan apa yang ia rasakan melihat konflik di dunia.

“Melihat semua perang ini, melihat semua krisis… tidak hanya di Ukraina, (tetapi) di Afrika, di Timur Tengah,” ujarnya.

“Terkadang saya melihat hal ini dan berpikir bahwa cara terbaik jika planet ini adalah planet anjing,” tambahnya.





“Kadang-kadang saya tidak mengerti orang, sungguh… Hanya orang gila, orang gila,” ucapnya seperti dikutip dari RT, Kamis (9/11/2023).

Audiens yang hadir dalam acara itu menganggap ucapan Zelensky sebagai lelucon.

Dalam acara tersebut, Zelensky menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina dapat menunjukkan “hasil medan perang” dalam konflik dengan Rusia. Hal ini bertentangan dengan beberapa anggota kepemimpinan militer Kiev. Jenderal Valery Zaluzhny, panglima angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan kepada The Economist pekan lalu bahwa konflik telah menemui jalan buntu dan kecil kemungkinannya akan ada “terobosan yang dalam dan indah” bagi negaranya.

Profil Zelensky di majalah Time, yang juga diterbitkan minggu lalu, mengklaim bahwa keyakinan presiden terhadap kemenangan Kiev atas Moskow “hampir bersifat mesianis,” sementara seorang ajudan presiden yang dikutip oleh outlet tersebut menggambarkan pemimpin Ukraina itu sebagai “delusi.”

Dalam penampilan videonya di konferensi Reuters, Zelensky mengklaim bahwa Kiev menderita lebih sedikit korban jiwa dibandingkan Rusia.



“Saya dapat mengatakan bahwa jumlah mereka untuk saat ini adalah minimum… lima kali lebih sedikit,” kata pemimpin Ukraina tersebut, sambil membuka satu tangan untuk menekankan perbedaan yang ada.

Baik Ukraina maupun Rusia tidak mempublikasikan statistik mengenai korban jiwa di negara mereka sendiri. Perkiraan rahasia Amerika Serikat (AS) yang bocor awal tahun ini menyebutkan jumlah korban tewas dan luka di Rusia mencapai 189.500 hingga 223.000 pada Februari, dibandingkan dengan 124.500 hingga 131.000 di Ukraina. Namun kedua negara menolak angka tersebut.

Kiev sejak itu gagal dalam upaya besarnya untuk menembus garis pertahanan Rusia, dan dilaporkan menderita kerugian besar dalam hal tenaga kerja dan senjata.

Menurut Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, pada akhir Oktober Ukraina telah kehilangan lebih dari 90.000 tentara dalam serangan balasan.

(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More