Demonstran Blokir Kapal Militer AS, Diduga Bawa Senjata untuk Israel
Selasa, 07 November 2023 - 16:49 WIB
WASHINGTON - Di bawah langit yang gelap dan hujan terus menerus, ratusan demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di Pelabuhan Tacoma, negara bagian Washington, Amerika Serikat (AS). Mereka memblokir kapal pasokan militer AS yang diyakini akan membawa senjata ke Israel.
Para demonstran khawatir persenjataan apa pun di kapal tersebut akan digunakan dalam kampanye Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, di mana lebih dari 10.000 warga Palestina telah terbunuh.
“Kami menginginkan gencatan senjata sekarang. Kami ingin orang-orang berhenti dibunuh sekarang. Kami menginginkan pemeriksaan dan tindakan nyata terhadap kebijakan luar negeri AS dan pendanaan AS untuk Israel,” kata Wassim Hage, salah satu pengunjuk rasa di Tacoma seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (7/11/2023).
Hage bekerja sebagai manajer kasus dan koordinator penjangkauan komunitas di Arab Resource and Organizing Center (AROC), kelompok advokasi yang mengorganisir protes tersebut.
Dia mengatakan sumber rahasia memberi tahu AROC bahwa kapal itu akan memuat senjata serta peralatan militer dan dikirim ke Israel, saat mereka melanjutkan serangan militernya di Gaza.
Al Jazeera belum bisa segera mengkonfirmasi tuduhan itu. Dalam email kepada publikasi tersebut, Jeff Jurgensen, juru bicara Pentagon, mengatakan bahwa kapal tersebut memang digunakan untuk mendukung pergerakan kargo militer AS.
Namun dia menolak memberikan informasi lebih lanjut.
“Karena keamanan operasional, (Departemen Pertahanan AS) tidak memberikan transportasi lebih lanjut, rincian pergerakan atau informasi mengenai kargo yang diangkut oleh kapal-kapal ini,” tulisnya.
Kapal yang diberi nama Cape Orlando itu menghadapi pengunjuk rasa dari segala usia yang mengenakan jas hujan, jaket puffer, dan payung yang berbaris di luar dermaganya.
Para demonstran khawatir persenjataan apa pun di kapal tersebut akan digunakan dalam kampanye Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, di mana lebih dari 10.000 warga Palestina telah terbunuh.
“Kami menginginkan gencatan senjata sekarang. Kami ingin orang-orang berhenti dibunuh sekarang. Kami menginginkan pemeriksaan dan tindakan nyata terhadap kebijakan luar negeri AS dan pendanaan AS untuk Israel,” kata Wassim Hage, salah satu pengunjuk rasa di Tacoma seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (7/11/2023).
Hage bekerja sebagai manajer kasus dan koordinator penjangkauan komunitas di Arab Resource and Organizing Center (AROC), kelompok advokasi yang mengorganisir protes tersebut.
Dia mengatakan sumber rahasia memberi tahu AROC bahwa kapal itu akan memuat senjata serta peralatan militer dan dikirim ke Israel, saat mereka melanjutkan serangan militernya di Gaza.
Al Jazeera belum bisa segera mengkonfirmasi tuduhan itu. Dalam email kepada publikasi tersebut, Jeff Jurgensen, juru bicara Pentagon, mengatakan bahwa kapal tersebut memang digunakan untuk mendukung pergerakan kargo militer AS.
Namun dia menolak memberikan informasi lebih lanjut.
“Karena keamanan operasional, (Departemen Pertahanan AS) tidak memberikan transportasi lebih lanjut, rincian pergerakan atau informasi mengenai kargo yang diangkut oleh kapal-kapal ini,” tulisnya.
Kapal yang diberi nama Cape Orlando itu menghadapi pengunjuk rasa dari segala usia yang mengenakan jas hujan, jaket puffer, dan payung yang berbaris di luar dermaganya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda