7 Alasan Rusia dan Hamas Semakin Dekat, dari Ikatan Sejarah hingga Melawan Dominasi AS
Minggu, 05 November 2023 - 17:24 WIB
Foto/Reuters
Meski begitu, dukungan Moskow terhadap militansi Palestina tetap didorong oleh motivasi yang sama: keinginan untuk meningkatkan posisinya di Dunia Selatan. Rusia memanfaatkan peluang untuk memperkuat klaimnya untuk menantang apa yang disebut Putin sebagai “sistem hubungan internasional neokolonial yang buruk.”
"Oleh karena itu, respons setengah hati Kremlin terhadap serangan tersebut dan kesediaannya yang terus-menerus untuk melibatkan Hamas, dan lebih luas lagi penjangkauannya terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat, yang ibu kotanya masing-masing memiliki pusat kebudayaan Kalinka Rusia dan Putin Center," papar Czerny dan Storyev.
Demikian pula, penampilan Rusia sebagai pembawa perdamaian harus dipertimbangkan dalam konteks perilaku mencari status. Pesannya bagi Timur Tengah adalah bahwa dominasi AS di wilayah tersebut telah menimbulkan bencana, termasuk perang antara Israel dan Hamas sendiri, dan bahwa Rusia akan menjadi mediator dan mitra diplomatik yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara Barat.
Foto/Reuters
Dalam komentar pertamanya setelah pecahnya perang antara Israel dan Hamas, yang disampaikan dalam pertemuan dengan perdana menteri Irak, Putin menyebut konflik tersebut sebagai “contoh nyata kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah.” Sementara itu, dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengutuk “kebijakan destruktif” Washington terhadap konflik Israel-Palestina.
"Rusia, kalau begitu, sedang melakukan operasi yang menargetkan para pemimpin Timur Tengah dengan pesan-pesannya mengenai perang. Namun serangan diplomatik maupun dukungannya terhadap Hamas tidak dimaksudkan untuk mengganggu stabilitas kawasan," jelas Czerny dan Storyev.
Pendekatan Moskow terhadap terorisme mungkin berperan penting, namun ketakutan mereka terhadap penyebaran terorisme dari Timur Tengah adalah nyata. Rusia telah berulang kali menjadi sasaran teroris selama bertahun-tahun dan akan mengalami kerugian jika terjadi kekacauan, bahkan di Timur Tengah.
Meski begitu, dukungan Moskow terhadap militansi Palestina tetap didorong oleh motivasi yang sama: keinginan untuk meningkatkan posisinya di Dunia Selatan. Rusia memanfaatkan peluang untuk memperkuat klaimnya untuk menantang apa yang disebut Putin sebagai “sistem hubungan internasional neokolonial yang buruk.”
"Oleh karena itu, respons setengah hati Kremlin terhadap serangan tersebut dan kesediaannya yang terus-menerus untuk melibatkan Hamas, dan lebih luas lagi penjangkauannya terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat, yang ibu kotanya masing-masing memiliki pusat kebudayaan Kalinka Rusia dan Putin Center," papar Czerny dan Storyev.
Demikian pula, penampilan Rusia sebagai pembawa perdamaian harus dipertimbangkan dalam konteks perilaku mencari status. Pesannya bagi Timur Tengah adalah bahwa dominasi AS di wilayah tersebut telah menimbulkan bencana, termasuk perang antara Israel dan Hamas sendiri, dan bahwa Rusia akan menjadi mediator dan mitra diplomatik yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara Barat.
5. Mengambil Posisi Berlawanan dengan AS
Foto/Reuters
Dalam komentar pertamanya setelah pecahnya perang antara Israel dan Hamas, yang disampaikan dalam pertemuan dengan perdana menteri Irak, Putin menyebut konflik tersebut sebagai “contoh nyata kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah.” Sementara itu, dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengutuk “kebijakan destruktif” Washington terhadap konflik Israel-Palestina.
"Rusia, kalau begitu, sedang melakukan operasi yang menargetkan para pemimpin Timur Tengah dengan pesan-pesannya mengenai perang. Namun serangan diplomatik maupun dukungannya terhadap Hamas tidak dimaksudkan untuk mengganggu stabilitas kawasan," jelas Czerny dan Storyev.
Pendekatan Moskow terhadap terorisme mungkin berperan penting, namun ketakutan mereka terhadap penyebaran terorisme dari Timur Tengah adalah nyata. Rusia telah berulang kali menjadi sasaran teroris selama bertahun-tahun dan akan mengalami kerugian jika terjadi kekacauan, bahkan di Timur Tengah.
6. Membangun Kedekatan dengan Timur Tengah
Lihat Juga :
tulis komentar anda