Tensi Memanas, Israel Sebut Unit Elit Iran Siap Terjun Perang
Jum'at, 03 November 2023 - 20:45 WIB
TEL AVIV - Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa unit elit yang didukung Iran telah tiba di Lebanon untuk berpartisipasi dalam serangan terhadap Israel di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan sudah mulai meningkat di wilayah lain.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa Divisi Imam Hossein telah membantu Hizbullah dan telah tiba di Lebanon selatan.
“Mereka terlibat dalam konfrontasi dengan IDF di perbatasan Lebanon dalam beberapa pekan terakhir, dan mengambil bagian dalam aktivitas ofensif ke wilayah Israel,” kata juru bicara IDF seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (3/11/2023).
“Dalam pandangan kami, Hizbullah dan milisi Imam Hossein menyeret Lebanon untuk membayar akibat dari Hamas-ISIS,” tambah juru bicara tersebut. “IDF sangat siap untuk merespons dengan tegas siapa pun yang mencoba merusak situasi keamanan di utara.”
Divisi Imam Hossein adalah produk Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang merupakan kekuatan tempur paling elit di Suriah. Dikatakan bahwa organisasi tersebut didirikan pada tahun 2016 untuk mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan pemberontak dan teroris, termasuk kelompok militan Negara Islam (ISIS), di tengah perang saudara di negara tersebut.
Menurut intelijen, setelah kekalahan ISIS, kelompok tersebut berada di balik beberapa serangan rudal terhadap Israel dari wilayah Suriah dan serangan roket terhadap pasukan AS di Suriah. Kelompok ini dikatakan dipersenjatai dengan amunisi berpemandu presisi serta drone bersenjata dan pengintai.
Pasukan ini terdiri dari departemen tempur, pasukan khusus dan logistik, dengan kekuatan tempur yang terdiri dari ribuan pejuang, sebagian besar warga Suriah, tetapi juga berasal dari Afghanistan, Lebanon, Pakistan, Sudan, Yaman dan tempat lain.
Kelompok ini disebut sebagai Hizbullah 2.0
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa Divisi Imam Hossein telah membantu Hizbullah dan telah tiba di Lebanon selatan.
“Mereka terlibat dalam konfrontasi dengan IDF di perbatasan Lebanon dalam beberapa pekan terakhir, dan mengambil bagian dalam aktivitas ofensif ke wilayah Israel,” kata juru bicara IDF seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (3/11/2023).
“Dalam pandangan kami, Hizbullah dan milisi Imam Hossein menyeret Lebanon untuk membayar akibat dari Hamas-ISIS,” tambah juru bicara tersebut. “IDF sangat siap untuk merespons dengan tegas siapa pun yang mencoba merusak situasi keamanan di utara.”
Divisi Imam Hossein adalah produk Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang merupakan kekuatan tempur paling elit di Suriah. Dikatakan bahwa organisasi tersebut didirikan pada tahun 2016 untuk mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan pemberontak dan teroris, termasuk kelompok militan Negara Islam (ISIS), di tengah perang saudara di negara tersebut.
Baca Juga
Menurut intelijen, setelah kekalahan ISIS, kelompok tersebut berada di balik beberapa serangan rudal terhadap Israel dari wilayah Suriah dan serangan roket terhadap pasukan AS di Suriah. Kelompok ini dikatakan dipersenjatai dengan amunisi berpemandu presisi serta drone bersenjata dan pengintai.
Pasukan ini terdiri dari departemen tempur, pasukan khusus dan logistik, dengan kekuatan tempur yang terdiri dari ribuan pejuang, sebagian besar warga Suriah, tetapi juga berasal dari Afghanistan, Lebanon, Pakistan, Sudan, Yaman dan tempat lain.
Kelompok ini disebut sebagai Hizbullah 2.0
Lihat Juga :
tulis komentar anda