Sempat Dirawat, Remaja Iran Korban Penganiayaan Polisi Moral Iran Meninggal

Meskipun ada kemarahan terhadap undang-undang jilbab di Republik Islam, pemerintah menolak untuk mengalah dan menerapkan aturan yang lebih ketat untuk menindak semakin banyak perempuan yang tidak mengenakan jilbab di tempat umum.

Undang-undang yang disahkan bulan lalu menyasar laki-laki dan perempuan yang kedapatan mengenakan “pakaian tidak senonoh” di jalan akan dikenakan denda yang dikategorikan sebagai “tingkat enam” untuk pelanggaran awal, diikuti dengan “tingkat kelima” untuk pelanggaran berikutnya.

Meskipun beberapa kritikus menyamakan antara kematian Amini dan cederanya Garawand, banyak dari mereka yang ambil bagian dalam protes tahun lalu khawatir untuk kembali turun ke jalan menyusul kerasnya tindakan keras pemerintah.

Seorang mantan pengunjuk rasa, yang salah satu matanya dibutakan oleh pasukan keamanan, mengatakan kepada Middle East Eye bulan lalu bahwa trauma akibat tindakan keras tersebut telah mematahkan semangat banyak orang.

“Saya tidak berpikir protes seperti tahun lalu akan terulang di Iran. Saya dan pemuda Iran lainnya turun ke jalan tahun lalu untuk mengubah situasi buruk ini dan mengatakan kepada pejabat rezim bahwa kami tidak menginginkan protes tersebut,” katanya.

“Tapi kami kalah dan mereka menang,” tukasnya.