Situs Konstruksi Cerdas Jadi Alat Pengawasan Massal Terbaru China di Tibet

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 11:35 WIB
Promosi "Situs Konstruksi Cerdas" yang dilakukan Beijing perlu dipahami secara cermat dalam konteksnya. China, sejak aneksasi ilegal Tibet pada tahun 1950-an, terus menerapkan sistem dan praktik pengawasan yang mengganggu dan seringkali menindas untuk memantau secara dekat warga Tibet di Daerah Otonomi Tibet dan wilayah lain seperti Provinsi Qinghai, Sichuan, Gansu, dan Yunnan.

Pengawasan Intrusif



Sistem pengawasan China yang intrusif dan penahanan sewenang-wenang terhadap warga Tibet di pusat penahanan merupakan dua hal yang berjalan beriringan. Keduanya menjadi salah satu alat utama penindasan China terhadap warga Tibet.

Keberadaan penjara dan pusat penahanan yang luas di seluruh Tibet telah didokumentasikan dalam laporan terbaru RAND yang diterbitkan tahun ini.

Menurut Pemerintahan Pusat Tibet, sistem pengawasan di Tibet semata-mata ditujukan untuk memantau warga Tibet dan melakukan penangkapan dan penahanan sewenang-wenang terhadap berbagai aktivitas termasuk, ekspresi keras terkait identitas dan budaya Tibet, dan ketidaksetujuan terhadap kebijakan pemerintah.

Aktivitas lain meliputi aksi protes damai, penentangan terhadap kampanye pendidikan ulang politik, memasang foto Dalai Lama, mengunggah atau berbagi informasi tentang pelanggaran hak asasi manusia, dan menjaga kontak dengan warga Tibet yang tinggal di pengasingan.

Pemasangan kamera pengintai yang tersebar luas melalui platform "Situs Konstruksi Cerdas" di seluruh TAR merupakan salah satu dari banyak alat pengawasan intrusif China terhadap warga Tibet.

Di TAR dan daerah-daerah pra-pendudukan lainnya di Tibet, program pengawasan mencakup "tim kader berbasis desa"; sistem kontrol sosial bernama Double-linked Household; pengawasan massal melalui pembangunan jaringan 5G; pengawasan biometrik atau genomik secara massal dengan mengumpulkan DNA warga Tibet menggunakan persediaan kit DNA Thermo Fisher; dan banyak lainnya.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More