Kapal Perang AS Tembak Jatuh Rudal Houthi Yaman yang Targetkan Israel
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 06:28 WIB
TEL AVIV - Sebuah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah menembak jatuh beberapa rudal dan drone yang diluncurkan oleh kelompok Houthi di Yaman yang menargetkan Israel.
Serangan pada pada Kamis tersebut menambah kerentanan Zionis Israel yang sedang perang besar dengan Hamas di Gaza, Palestina. Beberapa hari sebelumnya, negara Yahudi itu juga menghadapi serangan dari arah Lebanon dan Suriah.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan tiga rudal jelajah serangan darat dan beberapa drone diluncurkan oleh Houthi.
"Mereka diluncurkan dari Yaman menuju utara sepanjang Laut Merah, berpotensi menuju target di Israel,” kata Ryder seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (20/10/2023).
Pentagon mengatakan kapal perusak USS Carney berada di Laut Merah bagian utara pada hari Kamis ketika pihaknya membuat keputusan untuk menembak jatuh sejumlah rudal dan drone tersebut.
Ryder menambahkan, pangkalan militer AS di Suriah dan Irak juga diserang selama 24 jam terakhir.
AS, lanjut dia, masih menyelidiki siapa yang berada di balik serangan terhadap pasukan AS di Timur Tengah tersebut.
“Jelas, ini merupakan peningkatan dalam hal jenis aktivitas drone yang kita lihat di Irak dan Suriah,” katanya.
Pentagon juga mengungkapkan bahwa seorang kontraktor sipil AS menderita “penyakit jantung” saat berlindung dan meninggal setelah sistem peringatan dini mengindikasikan kemungkinan ancaman mendekati Pangkalan Udara Ain al-Asad di Irak.
Menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, Kepala Pentagon Lloyd Austin mengerahkan dua kelompok tempur kapal induk AS dikerahkan ke Mediterania Timur dan menambah jumlah jet tempur untuk melindungi Israel.
Austin dan pejabat AS lainnya memperingatkan Iran, Hizbullah, dan proksi Iran lainnya agar tidak membuka front kedua terhadap Israel.
Unit Marinir AS yang merespons dengan cepat juga diperintahkan untuk menuju ke pantai Israel ketika Israel bersiap melancarkan operasi melawan militan Hamas di Gaza.
Meskipun ada langkah-langkah tersebut, para pejabat AS mengatakan tidak ada rencana bagi pasukan Amerika untuk mendarat di Israel.
Namun, ada sekelompok tentara AS di Israel yang memberi nasihat dan membantu penyelamatan sandera yang ditawan Hamas di Gaza.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Serangan pada pada Kamis tersebut menambah kerentanan Zionis Israel yang sedang perang besar dengan Hamas di Gaza, Palestina. Beberapa hari sebelumnya, negara Yahudi itu juga menghadapi serangan dari arah Lebanon dan Suriah.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan tiga rudal jelajah serangan darat dan beberapa drone diluncurkan oleh Houthi.
"Mereka diluncurkan dari Yaman menuju utara sepanjang Laut Merah, berpotensi menuju target di Israel,” kata Ryder seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (20/10/2023).
Pentagon mengatakan kapal perusak USS Carney berada di Laut Merah bagian utara pada hari Kamis ketika pihaknya membuat keputusan untuk menembak jatuh sejumlah rudal dan drone tersebut.
Ryder menambahkan, pangkalan militer AS di Suriah dan Irak juga diserang selama 24 jam terakhir.
AS, lanjut dia, masih menyelidiki siapa yang berada di balik serangan terhadap pasukan AS di Timur Tengah tersebut.
“Jelas, ini merupakan peningkatan dalam hal jenis aktivitas drone yang kita lihat di Irak dan Suriah,” katanya.
Pentagon juga mengungkapkan bahwa seorang kontraktor sipil AS menderita “penyakit jantung” saat berlindung dan meninggal setelah sistem peringatan dini mengindikasikan kemungkinan ancaman mendekati Pangkalan Udara Ain al-Asad di Irak.
Menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, Kepala Pentagon Lloyd Austin mengerahkan dua kelompok tempur kapal induk AS dikerahkan ke Mediterania Timur dan menambah jumlah jet tempur untuk melindungi Israel.
Austin dan pejabat AS lainnya memperingatkan Iran, Hizbullah, dan proksi Iran lainnya agar tidak membuka front kedua terhadap Israel.
Unit Marinir AS yang merespons dengan cepat juga diperintahkan untuk menuju ke pantai Israel ketika Israel bersiap melancarkan operasi melawan militan Hamas di Gaza.
Meskipun ada langkah-langkah tersebut, para pejabat AS mengatakan tidak ada rencana bagi pasukan Amerika untuk mendarat di Israel.
Namun, ada sekelompok tentara AS di Israel yang memberi nasihat dan membantu penyelamatan sandera yang ditawan Hamas di Gaza.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(mas)
tulis komentar anda