Jurnalis Australia Cheng Lei Merasa Rapuh usai Ditahan di Penjara China
Kamis, 19 Oktober 2023 - 12:46 WIB
Dia diadili di pengadilan tertutup Beijing pada 2022, dengan rincian hukumannya baru dirilis pekan kemarin.
Australia telah berulang kali menyampaikan kekhawatiran mengenai penahanan Cheng, yang terjadi ketika China memperluas blok ekspor Negeri Kanguru di tengah perselisihan diplomatik kedua negara yang berangsur-angsur mereda.
Cheng mengaku tidak bisa membocorkan rincian kasusnya. Dia menjawab "iya" ketika pewawancara Sky News mengatakan bahwa Cheng telah membagikan dokumen pengarahan pemerintah China sebelum dirinya mengudara, dan melanggar aturan embargo selama dalam beberapa menit.
"Di China, hal seperti itu adalah dosa besar. Anda disebut telah menyakiti Ibu Pertiwi, dan otoritas negara telah terkikis karena ulah Anda. Apa yang tampaknya tidak berbahaya bagi kami di sini, beda lagi ceritanya jika di China," ungkap Cheng.
"Saya diberi pemahaman bahwa lingkup keamanan negara (China) menjadi semakin luas," imbuh Cheng.
Kementerian Keamanan Negara China mengatakan pekan lalu bahwa Cheng telah menjalani hukuman penjara setelah melanggar perjanjian kerahasiaan dengan perusahaan media nasional dengan memberikan rahasia negara kepada organisasi asing melalui telepon genggamnya.
Mengingat bagaimana dirinya pertama kali ditahan pada Agustus 2020, Cheng mengatakan seseorang senior di kantor memanggilnya ke ruangan, dan di sana dia bertemu dengan 20 orang.
"Seseorang berdiri, menunjukkan lencananya, dan berkata 'Anda dicari’," kenangnya. Cheng kemudian diantar ke apartemennya dan digeledah sepanjang hari.
Dalam enam bulan pertama penahanannya, Cheng diisolasi dan berusaha memblokir pikiran negatif dengan menerjemahkan puisi di kepalanya. "Setiap mimpi adalah mimpi buruk, karena jika itu adalah mimpi indah, saat bangun segalanya akan terasa lebih buruk," tutur Cheng.
Australia telah berulang kali menyampaikan kekhawatiran mengenai penahanan Cheng, yang terjadi ketika China memperluas blok ekspor Negeri Kanguru di tengah perselisihan diplomatik kedua negara yang berangsur-angsur mereda.
Cheng mengaku tidak bisa membocorkan rincian kasusnya. Dia menjawab "iya" ketika pewawancara Sky News mengatakan bahwa Cheng telah membagikan dokumen pengarahan pemerintah China sebelum dirinya mengudara, dan melanggar aturan embargo selama dalam beberapa menit.
"Di China, hal seperti itu adalah dosa besar. Anda disebut telah menyakiti Ibu Pertiwi, dan otoritas negara telah terkikis karena ulah Anda. Apa yang tampaknya tidak berbahaya bagi kami di sini, beda lagi ceritanya jika di China," ungkap Cheng.
"Saya diberi pemahaman bahwa lingkup keamanan negara (China) menjadi semakin luas," imbuh Cheng.
Dipenjara seperti Mimpi Buruk
Kementerian Keamanan Negara China mengatakan pekan lalu bahwa Cheng telah menjalani hukuman penjara setelah melanggar perjanjian kerahasiaan dengan perusahaan media nasional dengan memberikan rahasia negara kepada organisasi asing melalui telepon genggamnya.
Mengingat bagaimana dirinya pertama kali ditahan pada Agustus 2020, Cheng mengatakan seseorang senior di kantor memanggilnya ke ruangan, dan di sana dia bertemu dengan 20 orang.
"Seseorang berdiri, menunjukkan lencananya, dan berkata 'Anda dicari’," kenangnya. Cheng kemudian diantar ke apartemennya dan digeledah sepanjang hari.
Dalam enam bulan pertama penahanannya, Cheng diisolasi dan berusaha memblokir pikiran negatif dengan menerjemahkan puisi di kepalanya. "Setiap mimpi adalah mimpi buruk, karena jika itu adalah mimpi indah, saat bangun segalanya akan terasa lebih buruk," tutur Cheng.
tulis komentar anda