Perbedaan Sikap di Antara Anggota, Kenapa Konflik Israel-Hamas Bisa Ganggu Sentralitas ASEAN?
Rabu, 18 Oktober 2023 - 17:38 WIB
JAKARTA - Perang Israel- Hamas yang sedang berlangsung dapat mempengaruhi kesatuan dan relevansi Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang anggotanya mengambil sikap berbeda-beda terhadap krisis ini.
Hal ini terjadi ketika serangan baru-baru ini oleh kelompok Palestina Hamas terhadap Israel memicu perang mematikan tanpa solusi yang jelas, tambah mereka.
Anggota ASEAN telah mengeluarkan pernyataan terpisah mengenai krisis ini, namun kelompok regional tersebut belum memberikan tanggapan secara keseluruhan.
Foto/Reuters
“Saya pikir hal ini menunjukkan adanya spektrum posisi yang luas di antara negara-negara anggota ASEAN yang sulit untuk dijembatani,” kata Joanne Lin, peneliti utama dan koordinator Pusat Studi ASEAN di ISEAS–Yusof Ishak Institute, kepada Channel News Asia.
“Dan menurut saya akan sulit untuk membentuk posisi atau pandangan yang sama, mengingat sangat beragamnya kebijakan luar negeri dan keamanan di antara negara-negara ASEAN.”
Negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, Malaysia dan Brunei tidak secara resmi mengakui Israel dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Anggota ASEAN juga mengambil berbagai posisi di wilayah Palestina.
Namun, kurangnya sikap terpadu terhadap konflik tersebut dapat mengurangi relevansi blok tersebut di panggung global, kata para pengamat.
Hal ini terjadi ketika serangan baru-baru ini oleh kelompok Palestina Hamas terhadap Israel memicu perang mematikan tanpa solusi yang jelas, tambah mereka.
Anggota ASEAN telah mengeluarkan pernyataan terpisah mengenai krisis ini, namun kelompok regional tersebut belum memberikan tanggapan secara keseluruhan.
Berikut adalah 3 alasan kenapa konflik Hamas-Israel memicu perpecahan di ASEAN.
1. Mempertanyakan Relevansi ASEAN di Ranah Global
Foto/Reuters
“Saya pikir hal ini menunjukkan adanya spektrum posisi yang luas di antara negara-negara anggota ASEAN yang sulit untuk dijembatani,” kata Joanne Lin, peneliti utama dan koordinator Pusat Studi ASEAN di ISEAS–Yusof Ishak Institute, kepada Channel News Asia.
“Dan menurut saya akan sulit untuk membentuk posisi atau pandangan yang sama, mengingat sangat beragamnya kebijakan luar negeri dan keamanan di antara negara-negara ASEAN.”
Negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, Malaysia dan Brunei tidak secara resmi mengakui Israel dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Anggota ASEAN juga mengambil berbagai posisi di wilayah Palestina.
Namun, kurangnya sikap terpadu terhadap konflik tersebut dapat mengurangi relevansi blok tersebut di panggung global, kata para pengamat.
tulis komentar anda