Ukraina Makin Merana! AS Alihkan Bantuan dan Pendanaan ke Israel
Rabu, 11 Oktober 2023 - 04:05 WIB
MOSKOW - Gedung Putih berusaha untuk memasukkan pendanaan Ukraina ke dalam paket mendesak untuk Israel. Dengan harapan bahwa hal itu akan membantu menghindari penolakan anggota DPR dari Partai Republik terhadap bantuan lebih lanjut ke Kiev.
Anggota DPR dari Partai Republik telah mengisyaratkan dukungan kuat kepada Israel dan mempercepat upaya untuk memilih ketua DPR yang baru. Sementara itu, Gedung Putih dilaporkan telah memutuskan untuk memanfaatkan momentum ini dan memasangkan dana mendesak ke Tel Aviv dengan paket militer Ukraina.
Para pejabat pemerintahan AS dikatakan telah mengadakan pembicaraan dengan tokoh-tokoh penting di DPR dan Senat untuk mengamankan pasokan militer tambahan untuk Israel. Menurut media di AS, permintaan tersebut bisa diajukan ke Kongres AS paling cepat minggu depan.
“Pendanaan tersebut mungkin akan lebih banyak dialihkan ke Israel,” kata Michael Maloof, mantan analis kebijakan keamanan senior di Kantor Menteri Pertahanan AS, mengatakan kepada Sputnik.
"Dan saya pikir rakyat Amerika melihat bahwa Ukraina tidak mampu mengerahkan serangan balasan dan miliaran dolar telah dikeluarkan dan tidak ada hasil yang bisa ditunjukkan. Jadi, negara-negara Eropa juga berpikiran sama," ungkap Maloof.
Maloof mengungkapkan saat mendekati musim dingin yang menjanjikan akan terjadi jauh lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, negara-negara Eropa akan lebih memperhatikan kebutuhan mereka yang sangat penting untuk bertahan hidup. "Jadi saya pikir dalam hal pendanaan AS, pertama-tama, tidak ada yang akan terlewatkan. karena kita tidak bisa mendapatkan ketua DPR dan DPR tidak bisa mengambil tindakan apa pun kecuali dan sampai DPR memiliki ketua DPR yang tetap," katanya.
Tidak jelas seberapa besar paket bantuan Israel. Namun, menurut Maloof, lobi Israel di DC tampaknya jauh lebih kuat dibandingkan lobi Ukraina. Sebelum perang Israel-Hamas, pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk mencari paket senilai USD100 miliar untuk Ukraina.
"Namun, beberapa anggota Kaukus Kebebasan dari Partai Republik telah mengisyaratkan bahwa mereka menentang penggabungan bantuan Israel dan Ukraina dalam satu undang-undang. Saya tidak akan memilih untuk mendanai Ukraina,” kata anggota Partai Republik Marjorie Taylor Greene dari Georgia kepada pers AS.
Anggota DPR dari Partai Republik telah mengisyaratkan dukungan kuat kepada Israel dan mempercepat upaya untuk memilih ketua DPR yang baru. Sementara itu, Gedung Putih dilaporkan telah memutuskan untuk memanfaatkan momentum ini dan memasangkan dana mendesak ke Tel Aviv dengan paket militer Ukraina.
Para pejabat pemerintahan AS dikatakan telah mengadakan pembicaraan dengan tokoh-tokoh penting di DPR dan Senat untuk mengamankan pasokan militer tambahan untuk Israel. Menurut media di AS, permintaan tersebut bisa diajukan ke Kongres AS paling cepat minggu depan.
Baca Juga
“Pendanaan tersebut mungkin akan lebih banyak dialihkan ke Israel,” kata Michael Maloof, mantan analis kebijakan keamanan senior di Kantor Menteri Pertahanan AS, mengatakan kepada Sputnik.
"Dan saya pikir rakyat Amerika melihat bahwa Ukraina tidak mampu mengerahkan serangan balasan dan miliaran dolar telah dikeluarkan dan tidak ada hasil yang bisa ditunjukkan. Jadi, negara-negara Eropa juga berpikiran sama," ungkap Maloof.
Maloof mengungkapkan saat mendekati musim dingin yang menjanjikan akan terjadi jauh lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, negara-negara Eropa akan lebih memperhatikan kebutuhan mereka yang sangat penting untuk bertahan hidup. "Jadi saya pikir dalam hal pendanaan AS, pertama-tama, tidak ada yang akan terlewatkan. karena kita tidak bisa mendapatkan ketua DPR dan DPR tidak bisa mengambil tindakan apa pun kecuali dan sampai DPR memiliki ketua DPR yang tetap," katanya.
Tidak jelas seberapa besar paket bantuan Israel. Namun, menurut Maloof, lobi Israel di DC tampaknya jauh lebih kuat dibandingkan lobi Ukraina. Sebelum perang Israel-Hamas, pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk mencari paket senilai USD100 miliar untuk Ukraina.
"Namun, beberapa anggota Kaukus Kebebasan dari Partai Republik telah mengisyaratkan bahwa mereka menentang penggabungan bantuan Israel dan Ukraina dalam satu undang-undang. Saya tidak akan memilih untuk mendanai Ukraina,” kata anggota Partai Republik Marjorie Taylor Greene dari Georgia kepada pers AS.
tulis komentar anda