Perang Besar Hamas-Israel: Operasi Badai al-Aqsa vs Operasi Pedang Besi
Sabtu, 07 Oktober 2023 - 23:19 WIB
-Roket ditembakkan hingga ke utara hingga Tel Aviv. Hamas juga mengirimkan milisinya ke Israel selatan.
-Layanan Darurat Israel, Magen David Adom, mengumumkan 100 orang tewas dan lebih dari 900 orang lainnya terluka akibat serangan Hamas.
-Media Israel melaporkan bahwa orang-orang bersenjata melepaskan tembakan terhadap orang-orang yang lewat di kota Sderot, dan rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan bentrokan di jalan-jalan kota serta orang-orang bersenjata di dalam jip berkeliaran di pedesaan. Sebuah laporan menyatakan bahwa milisi Hamas telah menguasai beberapa pusat pemukiman sipil Israel, di mana penduduknya meminta bantuan dari pemerintah mereka.
-Serangan pagi ini terjadi pada Simchat Torah, hari libur yang jatuh menjelang akhir festival Yahudi selama seminggu yang dikenal sebagai Sukkot, atau Hari Raya Pondok Daun.
-Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Operasi Badai al-Aqsa adalah respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.
“Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” katanya.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi,” imbuh komandan al-Qassam, Mohammed Deif, seraya menambahkan bahwa 5.000 roket telah diluncurkan.
“Setiap orang yang mempunyai senjata harus mengeluarkannya. Waktunya telah tiba,” kata Deif.
-Hamas menyerukan pejuang perlawanan di Tepi Barat serta negara-negara Arab dan Islam untuk bergabung dalam pertempuran tersebut.
-Layanan Darurat Israel, Magen David Adom, mengumumkan 100 orang tewas dan lebih dari 900 orang lainnya terluka akibat serangan Hamas.
-Media Israel melaporkan bahwa orang-orang bersenjata melepaskan tembakan terhadap orang-orang yang lewat di kota Sderot, dan rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan bentrokan di jalan-jalan kota serta orang-orang bersenjata di dalam jip berkeliaran di pedesaan. Sebuah laporan menyatakan bahwa milisi Hamas telah menguasai beberapa pusat pemukiman sipil Israel, di mana penduduknya meminta bantuan dari pemerintah mereka.
-Serangan pagi ini terjadi pada Simchat Torah, hari libur yang jatuh menjelang akhir festival Yahudi selama seminggu yang dikenal sebagai Sukkot, atau Hari Raya Pondok Daun.
-Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Operasi Badai al-Aqsa adalah respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.
“Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” katanya.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi,” imbuh komandan al-Qassam, Mohammed Deif, seraya menambahkan bahwa 5.000 roket telah diluncurkan.
“Setiap orang yang mempunyai senjata harus mengeluarkannya. Waktunya telah tiba,” kata Deif.
-Hamas menyerukan pejuang perlawanan di Tepi Barat serta negara-negara Arab dan Islam untuk bergabung dalam pertempuran tersebut.
Operasi Pedang Besi Israel
tulis komentar anda