Inilah Kapal Selam Hai Kun, Senjata Ajaib Taiwan untuk Melawan China

Jum'at, 29 September 2023 - 11:26 WIB
Hai Kun, kapal selam pertama Taiwan yang diproduksi di dalam negeri. Kapal ini digambarkan sebagai senjata ajaib dalam perang asimetris melawan China. Foto/REUTERS
TAIPEI - Taiwan telah meluncurkan Hai Kun, kapal selam pertamanya yang diproduksi di dalam negeri, pada hari Kamis. Pengembang kapal selam senilai USD1,5 miliar ini menjulukinya sebagai "senjata ajaib" dalam perang asimetris melawan China.

Presiden Taian Tsai Ing-wen berharap langkah ini akan membuat pulau itu lebih mandiri.

Tsai menyaksikan langsung upacara peluncuran pada hari Kamis, memamerkan kapal selam pertama dari delapan kapal selam baru yang akan mulai beroperasi pada tahun 2025.



Kapal selam tersebut akan bergabung dengan dua kapal selam lainnya di gudang senjata Taipei, keduanya diperoleh dari Belanda sekitar empat dekade lalu.



“Dulu, kapal selam yang dikembangkan di dalam negeri dianggap sebagai tugas yang mustahil. Namun, saat ini, sebuah kapal selam yang dirancang dan diproduksi oleh rakyat negara kita sudah ada di depan mata kita,” katanya.

"Taiwan harus mengambil langkah ini dan membiarkan kebijakan pertahanan nasional yang mandiri tumbuh dan berkembang di wilayah kita," ujar Tsai, yang dilansir BBC.

Pengumuman tersebut muncul di tengah peringatan berulang kali dari para pejabat Taiwan mengenai aktivitas militer China di wilayah udara dan perairan sekitar pulau tersebut, di mana Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng baru-baru ini merujuk pada serangkaian latihan darat, laut, udara, dan amfibi yang dilakukan oleh Republik Rakyat China.

Proyek kapal selam ini diluncurkan pada tahun 2016 dan telah menelan biaya lebih dari USD1,5 miliar bagi Taipei, dengan prototipe pertama diberi nama “Hai Kun”—atau “monster laut” dalam bahasa China.

Sesuai dengan julukannya, pengembang kapal selam tersebut, CSBC Corp, menggambarkan kapal tersebut sebagai “senjata ajaib" dalam peperangan asimetris dengan China, sebuah klaim yang digaungkan oleh pemimpin Taiwan pada hari Kamis.

Perwakilan Kementerian Pertahanan China menanggapi berita tersebut dalam konferensi pers harian pada hari Kamis. Ketika ditanya tentang perangkat keras baru tersebut dan apakah perangkat tersebut dapat mencegah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memasuki Pasifik jika terjadi konflik, juru bicara Wu Qian menolak gagasan tersebut dan menyebutnya sebagai “omong kosong".

“Ini hanyalah belalang sembah yang mencoba menggunakan senjatanya untuk menghentikan kereta, dan pada akhirnya akan menyebabkan kehancurannya sendiri,” kata Wu, merujuk pada upaya modernisasi militer Taiwan.

"Tidak peduli berapa banyak senjata yang dibuat atau dibeli oleh pihak berwenang [Taiwan], mereka tidak dapat menghentikan tren umum penyatuan kembali tanah air," ujarnya.

Beijing memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatan China, dan mengeklaim hak untuk bersatu kembali dengan pulau itu secara paksa jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaan.

Meskipun hanya sedikit negara yang mengakui Taipei sebagai negara berdaulat, Amerika Serikat dan beberapa sekutunya menjaga hubungan informal namun strategis dengan wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut, sehingga sering kali memicu kemarahan China.

Militer China telah meluncurkan latihan perang besar-besaran setelah pertemuan tingkat tinggi antara pejabat AS dan Taiwan selama setahun terakhir, termasuk simulasi blokade besar-besaran setelah Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, mengunjungi pulau itu pada tahun 2022.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More