Analis: AS Tampaknya Coba Hadang Israel Caplok Tepi Barat
Senin, 03 Agustus 2020 - 05:00 WIB
Pada saat yang sama, seorang ahli Palestina tentang hubungan internasional dari Universitas Al-Quds, Osama Shaat percaya bahwa pergeseran sikap AS terhadap apa yang disebut Kesepakatan Abad Ini adalah karena krisis internal yang serius yang telah membahayakan banyak masalah, termasuk masa jabatan kedua untuk presiden AS.
(Baca: Israel Kirim Tameng Rudal Iron Dome ke Perbatasan Utara Lebanon )
"Trump dan Partai Republik saat ini tidak punya waktu untuk Israel dan realisasi Kesepakatan Abad Ini. Demonstrasi anti-rasisme yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut dapat menarik karpet dari bawah kaki presiden AS saat ini. Jadi dia akan mencoba menekan Netanyahu untuk tidak mengimplementasikan rencana aneksasi, setidaknya tanpa kompromi penuh dengan Gantz," jelas Shaat.
"Karena itu, Washington berusaha untuk menunda momen pencaplokan sejauh mungkin. Rupanya, Trump berharap untuk menangani masalah ini setelah pemilihan presiden. Namun, seperti yang bisa kita lihat, politik dalam negeri memiliki pengaruh yang cukup besar pada arah kebijakan luar negeri,” katanya.
Shaat merinci bahwa langkah-langkah Washington saat ini tidak menyarankan bahwa kebijakan luar negeri Amerika berubah secara serius, sebaliknya, ia menegaskan, itu tetap konsisten. "Ini hanya permainan taktis Trump. Anda harus meletakkan rendah, memenangkan pemilihan, dan kemudian mendukung aneksasi Israel," ia menawarkan.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(Baca: Israel Kirim Tameng Rudal Iron Dome ke Perbatasan Utara Lebanon )
"Trump dan Partai Republik saat ini tidak punya waktu untuk Israel dan realisasi Kesepakatan Abad Ini. Demonstrasi anti-rasisme yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut dapat menarik karpet dari bawah kaki presiden AS saat ini. Jadi dia akan mencoba menekan Netanyahu untuk tidak mengimplementasikan rencana aneksasi, setidaknya tanpa kompromi penuh dengan Gantz," jelas Shaat.
"Karena itu, Washington berusaha untuk menunda momen pencaplokan sejauh mungkin. Rupanya, Trump berharap untuk menangani masalah ini setelah pemilihan presiden. Namun, seperti yang bisa kita lihat, politik dalam negeri memiliki pengaruh yang cukup besar pada arah kebijakan luar negeri,” katanya.
Shaat merinci bahwa langkah-langkah Washington saat ini tidak menyarankan bahwa kebijakan luar negeri Amerika berubah secara serius, sebaliknya, ia menegaskan, itu tetap konsisten. "Ini hanya permainan taktis Trump. Anda harus meletakkan rendah, memenangkan pemilihan, dan kemudian mendukung aneksasi Israel," ia menawarkan.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(esn)
tulis komentar anda