6 Tokoh Penting dalam Sejarah Rusia, Salah Satunya Peraih Hadiah Nobel Perdamaian

Kamis, 21 September 2023 - 15:31 WIB
Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev. Foto/REUTERS
MOSKOW - Sejarah Rusia memperkenalkan sejumlah tokoh yang tak terlupakan hingga saat ini. Sebab, para tokoh ini telah dianggap sukses memberi pengaruh yang besar terhadap perkembangan sejarah Negeri Beruang Merah.

Bahkan kontribusi mereka seakan masih membekas sampai sekarang, baik dari sisi kontroversialnya hingga hal-hal revolusioner yang dibawa. Berikut ini sejumlah tokoh penting dalam sejarah Rusia.

6 Tokoh Penting dalam Sejarah Rusia

1. Peter the Great





Dilansir dari laman The Collector, Peter the Great mulai memimpin dari tahun 1682 hingga 1725, dan dikenal sebagai tokoh reformator di kalangan pemimpin Rusia.



Dirinya dianggap berhasil melakukan modernisasi dan mengembangkan negara tersebut menjadi kekuatan baru di Eropa.

Dalam mencapai tujuannya ini Peter acap kali terlibat dalam berbagai konflik, seperti perang dengan Swedia, Estonia, Latvia, Finlandia, dan Turki, hingga berhasil menguasai pelabuhan Azov dan Laut Baltik.

Langkah itu dilakukan sebagai pondasi pembentukan Angkatan Laut Kekaisaran Rusia. Peter juga menghapuskan sistem sosial politik tradisionalis dengan menerapkan sistem kebarat-baratan.

Dia juga memperkenalkan norma-norma perilaku dan bahkan budaya pakaian berbau Eropa.

2. Elizabeth Petrovna



Petrovna merupakan putri tertua Peter the Great, wanita ini memerintah Kekaisaran Rusia dari tahun 1741 hingga 1761. Pemerintahannya ini melanjutkan kebijakan westernisasi ayahnya dan perkembangan ilmu politik Rusia.



Ketika Petrovna berkuasa, Rusia mulai menerapkan pendirian bank untuk kelas pedagang dan menghapuskan biaya masuk, langkah ini membuat negara tersebut mengalami peningkatan volume dagang dan menciptakan pasar tunggal.

Dari segi pendidikan Permaisuri Petrovna adalah pendiri Universitas Moskow, Universitas St Petersburg, dan Akademi Seni.

Permaisuri juga mendukung ilmuwan dan penulis Rusia Mikhail Lomonosov dan penelitiannya di berbagai bidang ilmiah, termasuk fisika, geografi, kimia, dan astronomi.

3. Alexander II



Putra dari Kaisar Nicholas I ini memimpin Rusia sejak tahun 1855 hingga 1881. Ketika memimpin, dia mulai melakukan reformasi besar-besaran dengan menghapuskan perbudakan dan memberikan kebebasan pada para petani.



Secara militer, reformasi baru Alexander II memperkenalkan wajib militer universal pada tahun 1874 untuk semua kelas sosial, memperluas pasukan cadangan, dan membentuk sistem distrik militer yang membagi Rusia menjadi 15 distrik militer.

Hasilnya, Rusia yang memiliki kekuatan militer mampu menghentikan pemberontakan Polandia pada tahun 1863. Sayangnya reformasi yang telah dilakukan justru meningkatkan pihak oposisi. Serangan oposisi inilah yang membuat Alexander II terbunuh.

4. Vladimir Lenin



Lenin dikenal sebagai politikus dan ahli dari teori Marxisme-Leninisme. Pendiri Partai Komunis (Bolshevik) Uni Soviet, ini merupakan pemimpin kudeta Oktober 1917 di Rusia , yang menandai berakhirnya dinasti dan kekaisaran Romanov.



Lenin kala itu ditunjuk sebagai pemimpin pertama Soviet , dan pada tahun 1922 dinobatkan menjadi pemimpin Uni Soviet.

Pemberontakan yang dilakukan oleh Lenin ini dianggap sebagai kejatuhan kapitalisme dan bangkitnya kaum sosialis.

Pada tahun 1918, kaum Bolshevik berubah menjadi partai komunis baru, mendistribusikan kembali tanah di kalangan kaum tani dan menasionalisasi bank dan industri skala besar.

Semua ini meletakkan dasar bagi rezim Soviet untuk menjadi salah satu kekuatan terbesar di abad ke-20.

5. Joseph Stalin



Joseph Stalin menjabat sebagai pemimpin Uni Soviet dari tahun 1929 hingga 1953. Di bawah pemerintahannya, Uni Soviet bertransformasi menjadi negara adidaya dengan peningkatan kemampuan industri dan militer.



Sejak awal Revolusi Bolshevik, Joseph Stalin secara aktif berpartisipasi dalam proses politik di pihak Vladimir Lenin.

Dia bahkan bekerja untuk surat kabar Bolshevik Pravda dan sempat ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis, ketika Lenin mengambil alih kekuasaan.

Pada akhir tahun 1920-an, Stalin diangkat sebagai pemimpin Uni Soviet dan mulai melaksanakan rencana dalam mengembangkan industrialisasi cepat dan kolektivisasi pertanian di Republik Soviet.

Hal tersebut dikonsolidasikan oleh kontrol negara dan teror pihak keamanan.

Langkah-langkah ini memberi Stalin kemungkinan untuk mengubah Uni Soviet dari ekonomi feodal menjadi ekonomi industri militer.

Namun, pemerintahan yang didasarkan pada totalitarianisme dan kediktatoran telah menewaskan jutaan orang, dan membuatnya menjadi pemimpin Rusia yang terkenal akan kekejamannya.

6. Mikhail Gorbachev



Mikhail Gorbachev adalah Presiden terakhir Uni Soviet. Banyak yang percaya bahwa reformasi revolusioner Perestroika (restrukturisasi) dan Glasnost (keterbukaan) yang mencerminkan gagasan “pemikiran baru” Gorbachev untuk mengurangi stagnasi ekonomi membuat kondisi kehidupan yang buruk, kekurangan pangan dan produk, dan penurunan produksi di Uni Soviet.



Meski begitu, Mikhail Gorbachev justru menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1990 atas peran utama yang dimainkan dalam hubungan Timur-Barat.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More