Jenderal AS Gusar dengan Semakin Mesranya Rusia-Iran
Kamis, 21 September 2023 - 09:17 WIB
“Saya tidak menghubungkan hubungan sebab dan akibat dengan fakta bahwa kami memanggil mereka, tetapi dengan menunjukkan sifat tidak profesional dari perilaku mereka sejak saat itu, mereka masih mencegat [drone] MQ-9 kami dari waktu ke waktu, tetapi itu adalah sebuah cara yang jauh lebih aman,” katanya.
“Saya masih menganggapnya tidak profesional karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di mana kita harus menjaga jarak tertentu, tetapi saat ini aman.”
AS dan Rusia masih mengoperasikan apa yang disebut Amerika sebagai “jalur dekonfliksi” untuk memastikan pesawat mereka tidak bertabrakan atau terlalu dekat.
Grynkewich menggambarkan 90% panggilan telepon tersebut sebagai hal yang rutin, meskipun 10% di antaranya melibatkan isu-isu di mana negara-negara saling berselisih mengenai tindakan satu sama lain mengenai Suriah, yang masih terperosok dalam perang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Anda memang terlibat dalam perdebatan sengit,” kata Grynkewich.
“Pertukaran itu, meski memanas, selalu bersifat profesional antara kedua belah pihak," imbuh dia.
Sementara itu di Suriah, Grynkewich mengatakan bahwa “ratusan” serdadu dari kelompok tentara bayaran Wagner Rusia masih beroperasi di negara tersebut, bahkan setelah pemimpin mereka Yevgeny Prigozhin meninggal dalam kecelakaan pesawat yang misterius—dua bulan setelah dia memimpin pemberontakan terhadap militer Rusia.
“Kami telah melihat, seperti yang Anda duga, beberapa ketegangan antara pasukan tersebut dan pasukan Rusia yang ada di sana,” kata Grynkewich.
“Secara umum, tampaknya mereka telah mencapai semacam kesepakatan (dan) mereka akan terus beroperasi bersama untuk memenuhi tujuan Federasi Rusia di Suriah," imbuh jenderal AS tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, pengerahan besar-besaran pelaut dan marinir AS, bersama dengan F-35, F-16, dan pesawat militer lainnya, telah dilakukan di kawasan Teluk Persia karena kekhawatiran Iran akan menargetkan kapal-kapal kargo.
“Saya masih menganggapnya tidak profesional karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di mana kita harus menjaga jarak tertentu, tetapi saat ini aman.”
AS dan Rusia masih mengoperasikan apa yang disebut Amerika sebagai “jalur dekonfliksi” untuk memastikan pesawat mereka tidak bertabrakan atau terlalu dekat.
Grynkewich menggambarkan 90% panggilan telepon tersebut sebagai hal yang rutin, meskipun 10% di antaranya melibatkan isu-isu di mana negara-negara saling berselisih mengenai tindakan satu sama lain mengenai Suriah, yang masih terperosok dalam perang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Anda memang terlibat dalam perdebatan sengit,” kata Grynkewich.
“Pertukaran itu, meski memanas, selalu bersifat profesional antara kedua belah pihak," imbuh dia.
Sementara itu di Suriah, Grynkewich mengatakan bahwa “ratusan” serdadu dari kelompok tentara bayaran Wagner Rusia masih beroperasi di negara tersebut, bahkan setelah pemimpin mereka Yevgeny Prigozhin meninggal dalam kecelakaan pesawat yang misterius—dua bulan setelah dia memimpin pemberontakan terhadap militer Rusia.
“Kami telah melihat, seperti yang Anda duga, beberapa ketegangan antara pasukan tersebut dan pasukan Rusia yang ada di sana,” kata Grynkewich.
“Secara umum, tampaknya mereka telah mencapai semacam kesepakatan (dan) mereka akan terus beroperasi bersama untuk memenuhi tujuan Federasi Rusia di Suriah," imbuh jenderal AS tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, pengerahan besar-besaran pelaut dan marinir AS, bersama dengan F-35, F-16, dan pesawat militer lainnya, telah dilakukan di kawasan Teluk Persia karena kekhawatiran Iran akan menargetkan kapal-kapal kargo.
tulis komentar anda