Jerman-Prancis Kurangi Penggunaan Teknologi AS Dalam Produksi Alat Militer
Minggu, 02 Agustus 2020 - 21:36 WIB
BERLIN - Perusahaan industri militer Jerman dan Prancis sedang mencari cara untuk menghilangkan ketergantungan pada teknologi Amerika Serikat (AS) dalam produksi peralatan militer. Ini juga dilakukan untuk melindungi data mereka.
Menurut laporan media Jerman, Welt am Sonntag perusahaan-perusahaan itu ingin memperoleh kemerdekaan dalam produksi beberapa sistem senjata, termasuk helikopter, senapan serbu baru untuk Angkatan Bersenjata Jerman dan jet tempur di bawah program pan-European Future Combat Air System.
( Baca Juga: Lihat grafis: SU-35 Resmi Mendarat, Inilah Jajaran Fighter yang Dimiliki Mesir
Jet tempur ini pada akhirnya akan menggantikan Eurofighter Typhoon dan Dassault Rafale generasi keempat. Airbus dan Dassault Aviation terlibat dalam pembuatan jet tempur itu dan Safran serta MTU Aero Engines Jerman akan bekerja sama dalam pengembangan mesin.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Menurut laporan media Jerman, Welt am Sonntag perusahaan-perusahaan itu ingin memperoleh kemerdekaan dalam produksi beberapa sistem senjata, termasuk helikopter, senapan serbu baru untuk Angkatan Bersenjata Jerman dan jet tempur di bawah program pan-European Future Combat Air System.
( Baca Juga: Lihat grafis: SU-35 Resmi Mendarat, Inilah Jajaran Fighter yang Dimiliki Mesir
Jet tempur ini pada akhirnya akan menggantikan Eurofighter Typhoon dan Dassault Rafale generasi keempat. Airbus dan Dassault Aviation terlibat dalam pembuatan jet tempur itu dan Safran serta MTU Aero Engines Jerman akan bekerja sama dalam pengembangan mesin.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(esn)
tulis komentar anda