5 Keunggulan Rudal Hipersonik Kinzhal milik Rusia, dari Hulu Ledak Nuklir hingga Sulit Dicegat

Minggu, 17 September 2023 - 14:38 WIB
Foto/Reuters

Kinzhal adalah salah satu dari enam senjata "generasi berikutnya" yang diungkapkan oleh Presiden Vladimir Putin dalam pidatonya pada bulan Maret 2018. Ia mengatakan senjata-senjata ini dapat menembus sistem pertahanan rudal yang sudah ada dan yang akan datang.

Putin mengatakan pada bulan Desember 2021, dua bulan sebelum invasi ke Ukraina, bahwa Rusia adalah pemimpin global dalam rudal hipersonik dan, ketika negara-negara lain menyusul, kemungkinan besar sudah mengembangkan teknologi untuk melawan senjata-senjata baru ini.

“Dalam perkembangan maju kami, kami pasti yang menjadi pemimpin,” katanya.

4. Digunakan dalam Perang Suriah dan Ukraina

Rusia mengirim jet tempur yang dipersenjatai rudal Kinzhal ke Suriah untuk pertama kalinya pada tahun 2021.

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah menembakkan rudal Kinzhal ke tempat pembuangan amunisi di barat daya Ukraina pada 19 Maret 2022, penggunaan senjata tersebut yang pertama kali diketahui dalam pertempuran. Sejak itu, mereka telah menembakkan rudal Kinzhal pada beberapa kesempatan lain di Ukraina.

Pada tanggal 6 Mei 2023, Ukraina untuk pertama kalinya mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh Kinzhal, menggunakan sistem Patriot. Tidak jelas apakah sistem “Barat” yang Kyiv katakan digunakan melawan Kinzhal pada hari Selasa juga merupakan sistem Patriot.

5. Sulit Dicegat Sistem Pertahanan Udara



Foto/Reuters

Menurut Sidharth Kaushal, peneliti di Royal United Services Institute, sebuah lembaga risetpertahanan dan keamanan di London, rudal tersebut sulit dicegat karena ketinggiannya yang berkisar antara 30 hingga 40 km di atas permukaan tanah.

Karena ketinggiannya, Kinzhal beroperasi di luar jangkauan banyak pencegat pertahanan udara tingkat rendah, namun tetap berada dalam kisaran ketinggian yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem pertahanan rudal balistik yang beroperasi pada ketinggian yang jauh lebih tinggi.

“Kecepatan Kinzhal berkurang saat turun sehingga ada peluang kecil untuk mencegatnya. Sebuah rudal ditembakkan dari Patriot untuk menemuinya dan dalam perjalanannya meledak, menciptakan penghalang pecahan bahan peledak yang akan dilalui Kinzhal, yang menyebabkan kehancurannya,” jelas Marina Miron dari departemen studi pertahanan King’s College London, menjelaskan caranya rudal tersebut bisa dicegat.

Kaushal melanjutkan, seperti dilansir CBC, tantangan dalam mencegat rudal tidak berakhir di situ. Ketika Kinzhal berada dalam fase terminal dan turun dengan cepat menuju sasaran, rudal melepaskan enam umpan yang meniru tanda radar dari hulu ledak itu sendiri.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More