Inisiatif Senjata Korea Selatan dan Polandia Ciptakan Risiko Keamanan
Sabtu, 16 September 2023 - 06:01 WIB
WARSAWA - Setelah membeli persenjataan dalam jumlah besar dari Korea Selatan (Korsel), Polandia kini mungkin berupaya meningkatkan hubungannya dengan Seoul dalam bidang pengadaan perangkat keras militer ke tingkat baru.
Usai membeli sekitar 1.000 tank tempur dari Korea Selatan, Polandia kini mempertimbangkan memproduksi sekitar 800 tank Korea Selatan di tanah Polandia.
Earl Rasmussen, pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) dan konsultan veteran internasional, mengatakan kepada Sputnik bahwa langkah ini akan meningkatkan hubungan antara Warsawa dan Seoul.
“Polandia jelas sedang mencari teknologi yang paling maju. Jadi mereka melihat Korea untuk melakukan hal tersebut, dan hal ini juga memperkuat kemitraan mereka,” ujar dia.
Rasmussen juga menyatakan, “Inisiatif ini kemungkinan besar didorong oleh Amerika Serikat, dan hal ini semakin membantu memperkuat hubungan antara Eropa dan Asia secara umum.”
“Pembuatan senjata Korea Selatan di tanah Polandia, salah satunya, akan menurunkan biaya senjata-senjata ini bagi Polandia karena tidak perlu mengirimkan senjata-senjata tersebut dari seluruh dunia,” ungkap Rasmussen.
Dia menambahkan, “Hal ini juga akan memberikan Warsawa metode untuk secara potensial bertindak sebagai pemasok bagi anggota NATO lainnya.”
“Dan aspek lainnya tergantung pada berapa lama konflik di Ukraina berlangsung, hal ini memberikan kemampuan bertindak sebagai mekanisme pasokan kendaraan lapis baja dan jenis sistem senjata lainnya yang berpotensi masuk ke Ukraina juga,” ujar dia. “Jadi ada semacam perspektif ekonomi, tapi juga perspektif pasokan senjata di kedua sisi.”
Namun, tampaknya pengaturan ini tidak selalu membawa berkah bagi Polandia, seperti yang diungkapkan Mateusz Piskorski, pengamat politik dan kolumnis untuk surat kabar Mysl Polska.
Menurutnya, “Inisiatif ini tampaknya terkait dengan pinjaman tertentu dan utang tambahan kepada lembaga keuangan Korea Selatan.”
“Jadi upaya ini pasti akan merugikan pembayar pajak Polandia,” ungkap Piskorski.
Dia juga mengamati perangkat keras militer Korea Selatan yang dimaksud dianggap sebagai persenjataan ofensif, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Warsawa mungkin ingin menggunakannya.
“Karena strategi militer Polandia tidak memiliki inisiatif ofensif, beberapa orang bertanya-tanya mengapa Polandia membutuhkan begitu banyak brigade tank dan persenjataan tank baru,” ungkap Piskorsky.
Apa Konsekuensi Latihan Militer Polandia di Dekat Perbatasan Rusia?
Mengenai rencana Warsawa mengadakan latihan militer besar-besaran di dekat perbatasan dengan wilayah Kaliningrad yang merupakan wilayah kantong Rusia, Rasmussen berpendapat hal itu memang tampak sebagai “langkah provokatif”.
Namun dia juga menekankan hal itu akan dilakukan di wilayah Polandia.
“Saya pikir ini murni latihan, tapi jelas ini merupakan tindakan yang provokatif. Saya melihat tidak ada konflik langsung yang muncul sebagai akibat dari hal itu,” ujar dia.
Sementara itu, Piskorski menegaskan, mengingat situasi tegang saat ini di Eropa Timur, setiap latihan militer di dekat perbatasan Rusia dan sekutunya Belarusia hanya akan semakin meningkatkan ketegangan.
“Sejauh menyangkut keamanan Polandia, tindakan ini menimbulkan risiko tambahan,” ungkap dia.
Piskorski lebih lanjut menyebut penguatan kerja sama antara Polandia dan Korea Selatan tampaknya menjadi bagian dari “aliansi global informal pro-Amerika” yang ingin diciptakan Amerika Serikat.
Sementara itu, Rasmussen berspekulasi, “Amerika Serikat tampaknya sedang berusaha menciptakan NATO Asia atau memperluas NATO ke Asia dan terus membendung Rusia dan China.”
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Usai membeli sekitar 1.000 tank tempur dari Korea Selatan, Polandia kini mempertimbangkan memproduksi sekitar 800 tank Korea Selatan di tanah Polandia.
Earl Rasmussen, pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) dan konsultan veteran internasional, mengatakan kepada Sputnik bahwa langkah ini akan meningkatkan hubungan antara Warsawa dan Seoul.
“Polandia jelas sedang mencari teknologi yang paling maju. Jadi mereka melihat Korea untuk melakukan hal tersebut, dan hal ini juga memperkuat kemitraan mereka,” ujar dia.
Rasmussen juga menyatakan, “Inisiatif ini kemungkinan besar didorong oleh Amerika Serikat, dan hal ini semakin membantu memperkuat hubungan antara Eropa dan Asia secara umum.”
“Pembuatan senjata Korea Selatan di tanah Polandia, salah satunya, akan menurunkan biaya senjata-senjata ini bagi Polandia karena tidak perlu mengirimkan senjata-senjata tersebut dari seluruh dunia,” ungkap Rasmussen.
Dia menambahkan, “Hal ini juga akan memberikan Warsawa metode untuk secara potensial bertindak sebagai pemasok bagi anggota NATO lainnya.”
“Dan aspek lainnya tergantung pada berapa lama konflik di Ukraina berlangsung, hal ini memberikan kemampuan bertindak sebagai mekanisme pasokan kendaraan lapis baja dan jenis sistem senjata lainnya yang berpotensi masuk ke Ukraina juga,” ujar dia. “Jadi ada semacam perspektif ekonomi, tapi juga perspektif pasokan senjata di kedua sisi.”
Namun, tampaknya pengaturan ini tidak selalu membawa berkah bagi Polandia, seperti yang diungkapkan Mateusz Piskorski, pengamat politik dan kolumnis untuk surat kabar Mysl Polska.
Menurutnya, “Inisiatif ini tampaknya terkait dengan pinjaman tertentu dan utang tambahan kepada lembaga keuangan Korea Selatan.”
“Jadi upaya ini pasti akan merugikan pembayar pajak Polandia,” ungkap Piskorski.
Dia juga mengamati perangkat keras militer Korea Selatan yang dimaksud dianggap sebagai persenjataan ofensif, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Warsawa mungkin ingin menggunakannya.
“Karena strategi militer Polandia tidak memiliki inisiatif ofensif, beberapa orang bertanya-tanya mengapa Polandia membutuhkan begitu banyak brigade tank dan persenjataan tank baru,” ungkap Piskorsky.
Apa Konsekuensi Latihan Militer Polandia di Dekat Perbatasan Rusia?
Mengenai rencana Warsawa mengadakan latihan militer besar-besaran di dekat perbatasan dengan wilayah Kaliningrad yang merupakan wilayah kantong Rusia, Rasmussen berpendapat hal itu memang tampak sebagai “langkah provokatif”.
Namun dia juga menekankan hal itu akan dilakukan di wilayah Polandia.
“Saya pikir ini murni latihan, tapi jelas ini merupakan tindakan yang provokatif. Saya melihat tidak ada konflik langsung yang muncul sebagai akibat dari hal itu,” ujar dia.
Sementara itu, Piskorski menegaskan, mengingat situasi tegang saat ini di Eropa Timur, setiap latihan militer di dekat perbatasan Rusia dan sekutunya Belarusia hanya akan semakin meningkatkan ketegangan.
“Sejauh menyangkut keamanan Polandia, tindakan ini menimbulkan risiko tambahan,” ungkap dia.
Piskorski lebih lanjut menyebut penguatan kerja sama antara Polandia dan Korea Selatan tampaknya menjadi bagian dari “aliansi global informal pro-Amerika” yang ingin diciptakan Amerika Serikat.
Sementara itu, Rasmussen berspekulasi, “Amerika Serikat tampaknya sedang berusaha menciptakan NATO Asia atau memperluas NATO ke Asia dan terus membendung Rusia dan China.”
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(sya)
tulis komentar anda