Meski Tertutup Korut Ternyata Punya Sekutu, Ini Daftarnya
Kamis, 14 September 2023 - 16:07 WIB
Hubungan mesra keduanya semakin terlihat jelas saat Pemimpin Korut Kim Jong-un untuk pertama kalinya berkunjung ke Rusia pada tahun 2019 dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mencakup janji kerja sama yang lebih erat.
Selain itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga baru-baru ini berkunjung ke Korut. Ia menjadi kepala pertahanan Rusia pertama yang mengunjungi Korut sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Foto Shoigu menghadiri parade militer di Ibu Kota Pyongyang pada bulan Juli lalu bersama pemimpin Korut Kim Jong-un, dan para petinggi militer negara itu menimbulkan spekulasi bahwa Moskow tengah meminta pasokan amunisi kepada Korut dalam invasinya ke Ukraina.
Terbaru, Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan di tempat peluncuran Kosmodrom Vostochny semakin menguatkan spekulasi tersebut.
Ketika hubungan perdagangan Korea Utara dengan China memburuk, negara yang terisolasi ini beralih ke Afrika. Pyongyang telah menikmati hubungan diplomatik, militer, dan ekonomi yang sehat dengan berbagai negara di benua ini, yang sudah terjalin sejak tahun 1970-an.
Saat itu, pertukaran budaya terjadi di Afrika, dan beberapa negara mengagumi komunisme modern Korut.
“Korea Utara memiliki sejarah panjang dalam upaya membina hubungan dengan negara-negara Asia dan Afrika, dan mungkin bisa mendapatkan simpati dari beberapa wilayah Afrika,” kata Profesor Morris-Suzuki.
“Tetapi bagi negara-negara ini, hubungan dengan China secara umum jauh lebih penting, sehingga mereka cenderung memberikan perhatian yang cermat terhadap cara China menangani masalah Korea,” imbuhnya seperti dikutip dari Herald Sun.
Pabrik senjata telah didirikan di Madagaskar, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia dan Uganda, misalnya. Pelatihan polisi yang diberikan oleh Korut juga populer di Benin, Mozambik, Zimbabwe dan Nigeria. Mesir dan Libya juga membeli jalur produksi rudal balistik Korea Utara.
Selain itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga baru-baru ini berkunjung ke Korut. Ia menjadi kepala pertahanan Rusia pertama yang mengunjungi Korut sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Foto Shoigu menghadiri parade militer di Ibu Kota Pyongyang pada bulan Juli lalu bersama pemimpin Korut Kim Jong-un, dan para petinggi militer negara itu menimbulkan spekulasi bahwa Moskow tengah meminta pasokan amunisi kepada Korut dalam invasinya ke Ukraina.
Terbaru, Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan di tempat peluncuran Kosmodrom Vostochny semakin menguatkan spekulasi tersebut.
3. NEGARA-NEGARA DI AFRIKA
Ketika hubungan perdagangan Korea Utara dengan China memburuk, negara yang terisolasi ini beralih ke Afrika. Pyongyang telah menikmati hubungan diplomatik, militer, dan ekonomi yang sehat dengan berbagai negara di benua ini, yang sudah terjalin sejak tahun 1970-an.
Saat itu, pertukaran budaya terjadi di Afrika, dan beberapa negara mengagumi komunisme modern Korut.
“Korea Utara memiliki sejarah panjang dalam upaya membina hubungan dengan negara-negara Asia dan Afrika, dan mungkin bisa mendapatkan simpati dari beberapa wilayah Afrika,” kata Profesor Morris-Suzuki.
“Tetapi bagi negara-negara ini, hubungan dengan China secara umum jauh lebih penting, sehingga mereka cenderung memberikan perhatian yang cermat terhadap cara China menangani masalah Korea,” imbuhnya seperti dikutip dari Herald Sun.
Pabrik senjata telah didirikan di Madagaskar, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia dan Uganda, misalnya. Pelatihan polisi yang diberikan oleh Korut juga populer di Benin, Mozambik, Zimbabwe dan Nigeria. Mesir dan Libya juga membeli jalur produksi rudal balistik Korea Utara.
tulis komentar anda