Ingin Mengalahkan Ukraina, Rusia Siap Rekrut 420.000 Tentara
Selasa, 12 September 2023 - 03:45 WIB
MOSKOW - Militer Rusia akan merekrut 420.000 tentara hingga akhir tahun 2023. Meskipun Rusia menghadapi masalah besar dalam kekurangan tenaga kerja industri dalam negerinya.
Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga nirlaba Gaidar Institute for Economic Policy, yang dikutip oleh Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen hariannya, kekurangan tenaga kerja di sektor industri Rusia mencapai titik tertinggi baru sebesar 42% pada Juli 2023. Angka ini naik 7%. mulai April 2023.
Pada awal September, Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan 280.000 orang telah direkrut, menurut Reuters, yang berarti masih diperlukan 140.000 orang lagi pada akhir tahun ini.
Kementerian Pertahanan Inggris menunjukkan bahwa angka Medvedev tidak dapat diverifikasi secara independen.
"Salah satu sektor yang menghadapi kekurangan akut adalah sektor teknologi informasi, yang telah menyebabkan sekitar 100.000 profesional atau 10% dari sektor ini – meninggalkan Rusia pada tahun 2022," demikian keterangan Kementerian Pertahanan Inggris.
“Ini menunjukkan bahwa mobilisasi dan wajib militer di Rusia telah memperburuk kekurangan tenaga kerja non-pertahanan,” katanya.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu terjadinya brain drain (pengurangan sumber daya manusia) secara besar-besaran di Rusia, dengan perkiraan terbaru menyebutkan jumlah pekerja muda yang keluar pada tahun 2022 berjumlah 1,3 juta orang.
Menurut studi bank sentral Rusia, yang dilaporkan oleh harian Rusia Kommersant, ketersediaan pekerja pada kuartal pertama tahun 2023 turun ke level terendah sejak pengumpulan data dimulai pada tahun 1998.
Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga nirlaba Gaidar Institute for Economic Policy, yang dikutip oleh Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen hariannya, kekurangan tenaga kerja di sektor industri Rusia mencapai titik tertinggi baru sebesar 42% pada Juli 2023. Angka ini naik 7%. mulai April 2023.
Pada awal September, Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan 280.000 orang telah direkrut, menurut Reuters, yang berarti masih diperlukan 140.000 orang lagi pada akhir tahun ini.
Kementerian Pertahanan Inggris menunjukkan bahwa angka Medvedev tidak dapat diverifikasi secara independen.
"Salah satu sektor yang menghadapi kekurangan akut adalah sektor teknologi informasi, yang telah menyebabkan sekitar 100.000 profesional atau 10% dari sektor ini – meninggalkan Rusia pada tahun 2022," demikian keterangan Kementerian Pertahanan Inggris.
“Ini menunjukkan bahwa mobilisasi dan wajib militer di Rusia telah memperburuk kekurangan tenaga kerja non-pertahanan,” katanya.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu terjadinya brain drain (pengurangan sumber daya manusia) secara besar-besaran di Rusia, dengan perkiraan terbaru menyebutkan jumlah pekerja muda yang keluar pada tahun 2022 berjumlah 1,3 juta orang.
Menurut studi bank sentral Rusia, yang dilaporkan oleh harian Rusia Kommersant, ketersediaan pekerja pada kuartal pertama tahun 2023 turun ke level terendah sejak pengumpulan data dimulai pada tahun 1998.
tulis komentar anda