Terapkan Kebijakan Diskriminatif, PM Netanyahu Bekukan Dana untuk Kota Arab di Israel

Selasa, 22 Agustus 2023 - 09:04 WIB
Pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu menerapkan kebijakan rasisme terhadap kota-kota Arab di wilayahnya. Foto/Reuters
TEL AVIV - Dewan lokal Arab di Israel mengadakan pemogokan sebagai protes atas pembekuan dana oleh menteri keuangan Israel pada awal bulan ini. Pembekuan itu merupakan keputusan yang telah memicu tuduhan rasisme.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, anggota kunci dari pemerintah nasionalis-agama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menangguhkan setidaknya dana USD52,75 juta untuk kota-kota Arab di Israel. Israel sangat khawatir jika dana tersebut bisa berakhir di tangan apa yang disebutnya "kriminal dan teroris".

"Bahwa menteri keuangan menyebut orang Arab sebagai pencuri dan penjahat adalah konyol dan salah," kata walikota kota Arab Umm al-Fahm, Samir Mahameed, kepada dadio Angkatan Darat Israel.



"Ini adalah uang untuk bertahan hidup, bukan kemewahan," kata Mahameed. Dia menjelaskan bahwa dana tersebut dimaksudkan untuk membantu memerangi kejahatan yang melonjak. "Ini adalah perjuangan untuk hidup kita."



Terlepas dari janji Netanyahu pada 9 Agustus untuk mencairkan dana, Smotrich menggandakan keputusannya, bersumpah untuk tidak "terus menutup mata ketika ratusan juta dana pajak setiap orang masuk ke kelompok kriminal", dalam sebuah posting di X , sebelumnya dikenal sebagai Twitter.



Langkah ultra-nasionalis Smotrich menuai tuduhan rasisme dari anggota parlemen Arab dan Yahudi, termasuk pemimpin oposisi Yair Lapid, serta walikota Arab.

Warga Arab, yang sebagian besar adalah keturunan Palestina yang tinggal di Israel setelah perang 1948 seputar pembentukannya, merupakan seperlima dari populasi Israel.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More