AS Kerahkan 3.000 Tentara ke Timur Tengah, Ini Alasannya
Rabu, 09 Agustus 2023 - 07:26 WIB
Meskipun Washington telah berulang kali menuduh Republik Islam melakukan penyitaan seperti itu sejak 2019, tuduhan tersebut menjadi lebih keras dalam beberapa bulan terakhir, dengan Pentagon mengumumkan beberapa pengerahan baru pada waktu itu.
Pada pertengahan Juli, Departemen Pertahanan AS mengatakan akan mengirim jet tempur F-35 dan F-16 ke Timur Tengah bersama dengan kapal perusak berpeluru kendali untuk "membela kepentingan AS dan melindungi kebebasan navigasi", mengutip aktivitas "destabilisasi" Iran di Selat Hormuz.
Ini mengikuti pengerahan angkatan laut lainnya awal tahun ini, sementara Washington dilaporkan sedang mempertimbangkan apakah akan menempatkan personel bersenjata di atas kapal komersial untuk mencegah penyitaan oleh Iran.
Hanya satu hari sebelum USS Bataan tiba di Laut Merah, media pemerintah Iran melaporkan Angkatan Laut negara itu telah dilengkapi dengan senjata baru, termasuk drone pengintai dan tempur, peralatan perang elektronik, peluncur rudal yang dipasang di truk, dan ratusan rudal jelajah dan balistik.
Mengomentari kemampuan baru tersebut, Komandan Angkatan Laut Iran Alireza Tangsiri mengatakan sistem tersebut akan meningkatkan akurasi dan memungkinkan serangan jarak jauh.
Iran telah berulang kali mengutuk AS karena "memprovokasi perang" dan meningkatkan ketegangan dengan aktivitas militer regulernya di sekitar Teluk Persia.
Menyusul insiden lain dengan kapal komersial yang dituduh menyelundupkan bulan lalu, Laksamana Muda Iran Ramazan Zirrahi mengklaim pesawat tempur AS mencoba membantu kapal itu melarikan diri, tetapi tidak berhasil.
Pada pertengahan Juli, Departemen Pertahanan AS mengatakan akan mengirim jet tempur F-35 dan F-16 ke Timur Tengah bersama dengan kapal perusak berpeluru kendali untuk "membela kepentingan AS dan melindungi kebebasan navigasi", mengutip aktivitas "destabilisasi" Iran di Selat Hormuz.
Ini mengikuti pengerahan angkatan laut lainnya awal tahun ini, sementara Washington dilaporkan sedang mempertimbangkan apakah akan menempatkan personel bersenjata di atas kapal komersial untuk mencegah penyitaan oleh Iran.
Hanya satu hari sebelum USS Bataan tiba di Laut Merah, media pemerintah Iran melaporkan Angkatan Laut negara itu telah dilengkapi dengan senjata baru, termasuk drone pengintai dan tempur, peralatan perang elektronik, peluncur rudal yang dipasang di truk, dan ratusan rudal jelajah dan balistik.
Mengomentari kemampuan baru tersebut, Komandan Angkatan Laut Iran Alireza Tangsiri mengatakan sistem tersebut akan meningkatkan akurasi dan memungkinkan serangan jarak jauh.
Iran telah berulang kali mengutuk AS karena "memprovokasi perang" dan meningkatkan ketegangan dengan aktivitas militer regulernya di sekitar Teluk Persia.
Menyusul insiden lain dengan kapal komersial yang dituduh menyelundupkan bulan lalu, Laksamana Muda Iran Ramazan Zirrahi mengklaim pesawat tempur AS mencoba membantu kapal itu melarikan diri, tetapi tidak berhasil.
(sya)
tulis komentar anda