Kremlin: Pertemuan di Arab Saudi Ingin Ciptakan Koalisi Anti-Rusia
Kamis, 03 Agustus 2023 - 20:15 WIB
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia mengkritik pembicaraan damai yang akan datang yang diselenggarakan Arab Saudi mengenai Ukraina, yang diprakarsai Barat dan Kiev.
Menurut Kremlin, tujuan sebenarnya dari pembicaraan itu adalah untuk membangun koalisi anti-Rusia.
Penilaian itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu (2/8/2023).
Pembicaraan, yang dilaporkan pekan lalu oleh Wall Street Journal (WSJ) dan dijadwalkan di Jeddah pada 5 dan 6 Agustus, akan melibatkan sekitar 30 negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan negara-negara dari Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Pertemuan tersebut kemudian dikonfirmasi pejabat Ukraina meskipun Rusia secara luas dilaporkan tidak diundang ke perundingan tersebut.
Dalam komentarnya di harian bisnis Rusia, Kommersant, Kemlu Rusia mengecam apa yang digambarkannya sebagai taktik oleh "rezim Kiev dan sponsor Baratnya" untuk mempromosikan formula Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri konflik.
Rencana tersebut, yang dilayangkan pada musim gugur lalu, meminta Rusia menarik semua pasukannya dari wilayah yang diklaim Kiev sebagai miliknya dan tunduk pada tuntutan atas tuduhan kejahatan perang.
Moskow telah menolak persyaratan yang diusulkan tidak dapat diterima, mengklaim itu adalah tanda Ukraina tidak serius dalam perundingan damai.
Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan, “Negosiasi dalam format yang diusulkan merupakan upaya mengeksploitasi niat tulus negara-negara (yang berpartisipasi) untuk membentuk koalisi anti-Rusia."
“Kami berasumsi mitra kami realistis tentang peristiwa semacam itu dan sangat menyadari niat jahat Kiev dan Barat, yang mencoba menipu mereka untuk memihak dan menarik diri dari Rusia,” papar pernyataan Kemlu Rusia.
Rusia juga menegaskan kembali, mitra Moskow berbagi posisinya bahwa pembicaraan tentang perdamaian di Ukraina tidak mungkin dilakukan tanpa Rusia.
“Kami yakin mereka akan mematuhi pendekatan semacam itu jika mereka ikut serta dalam konsultasi di Arab Saudi,” ungkap Kemlu Rusia kepada Kommersant.
Pada Senin, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan negaranya tidak akan mengambil bagian dalam pembicaraan di Arab Saudi.
Dia menjelaskan pembicaraan itu akan masuk akal hanya jika Kiev dan Moskow hadir.
Namun, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia akan mengawasi pertemuan tersebut. Dia menegaskan kembali, Moskow selalu menyambut baik upaya menyelesaikan konflik secara damai.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, “Pembicaraan tidak akan sia-sia jika mereka membantu Barat memahami bahwa rencana Zelensky tidak memiliki prospek."
Menurut Kremlin, tujuan sebenarnya dari pembicaraan itu adalah untuk membangun koalisi anti-Rusia.
Penilaian itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu (2/8/2023).
Pembicaraan, yang dilaporkan pekan lalu oleh Wall Street Journal (WSJ) dan dijadwalkan di Jeddah pada 5 dan 6 Agustus, akan melibatkan sekitar 30 negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan negara-negara dari Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Pertemuan tersebut kemudian dikonfirmasi pejabat Ukraina meskipun Rusia secara luas dilaporkan tidak diundang ke perundingan tersebut.
Dalam komentarnya di harian bisnis Rusia, Kommersant, Kemlu Rusia mengecam apa yang digambarkannya sebagai taktik oleh "rezim Kiev dan sponsor Baratnya" untuk mempromosikan formula Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri konflik.
Rencana tersebut, yang dilayangkan pada musim gugur lalu, meminta Rusia menarik semua pasukannya dari wilayah yang diklaim Kiev sebagai miliknya dan tunduk pada tuntutan atas tuduhan kejahatan perang.
Moskow telah menolak persyaratan yang diusulkan tidak dapat diterima, mengklaim itu adalah tanda Ukraina tidak serius dalam perundingan damai.
Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan, “Negosiasi dalam format yang diusulkan merupakan upaya mengeksploitasi niat tulus negara-negara (yang berpartisipasi) untuk membentuk koalisi anti-Rusia."
“Kami berasumsi mitra kami realistis tentang peristiwa semacam itu dan sangat menyadari niat jahat Kiev dan Barat, yang mencoba menipu mereka untuk memihak dan menarik diri dari Rusia,” papar pernyataan Kemlu Rusia.
Rusia juga menegaskan kembali, mitra Moskow berbagi posisinya bahwa pembicaraan tentang perdamaian di Ukraina tidak mungkin dilakukan tanpa Rusia.
“Kami yakin mereka akan mematuhi pendekatan semacam itu jika mereka ikut serta dalam konsultasi di Arab Saudi,” ungkap Kemlu Rusia kepada Kommersant.
Pada Senin, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan negaranya tidak akan mengambil bagian dalam pembicaraan di Arab Saudi.
Dia menjelaskan pembicaraan itu akan masuk akal hanya jika Kiev dan Moskow hadir.
Namun, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia akan mengawasi pertemuan tersebut. Dia menegaskan kembali, Moskow selalu menyambut baik upaya menyelesaikan konflik secara damai.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, “Pembicaraan tidak akan sia-sia jika mereka membantu Barat memahami bahwa rencana Zelensky tidak memiliki prospek."
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda