Picu Gangguan Keamanan, Swedia Segera Usir Salwan Momika yang Membakar Alquran

Minggu, 30 Juli 2023 - 15:07 WIB
Salwan Momika, pengungsi asal Irak di Swedia, memicu keresahan warga karena berulangkali melakukan tindakan provokatif seperti membakar Alquran. Foto/Reuters
STOCKHOLM - Badan migrasi Swedia mengatakan sedang memeriksa kembali izin tinggal Salwan Momika, seorang pengungsi Irak yang berada di balik beberapa tindakan penodaan Alquran di Stockholm dalam beberapa pekan terakhir. Kajian itu bisa berakhir dengan pencabutan izin tinggal bagi Momika sehingga dia akan diusir dari Swedia.

Kenapa? Momika membuat kekhawatiran warga Swedia karena telah membuat marah umat Islam di seluruh dunia. Itu membuat warga Swedia semakin tidak aman dan merasakan ketakutan yang luar biasa.

Sebelumnya, Momika membakar salinan Alquran di luar masjid pusat Stockholm pada Idul Adha (28 Juni) dan juga mengadakan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Irak awal bulan ini, di mana dia mengancam akan membakarnya. kitab suci umat Islam sekali lagi.



Badan migrasi mengatakan bahwa mereka sedang memeriksa kembali status imigrasi pria tersebut. Itu setelah menerima informasi dari otoritas Swedia yang memberikan alasan untuk memeriksa apakah status pria tersebut di Swedia harus dicabut.

"Ini adalah tindakan hukum yang diambil ketika agen migrasi Swedia menerima informasi tersebut dan terlalu dini untuk mengatakan apa pun tentang hasil dari kasus tersebut," kata juru bicara agensi tersebut dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Reuters. Mereka tidak dapat berkomentar lebih lanjut karena kerahasiaan.



Menurut kantor berita Swedia TT, pria itu memiliki izin tinggal sementara di Swedia yang akan berakhir pada 2024.

Swedia menjadi sorotan internasional dalam beberapa pekan terakhir menyusul protes di mana salinan Alquran telah dirusak dan dibakar.

Serangan terhadap Alquran di Swedia dan Denmark dalam beberapa minggu terakhir telah menyinggung banyak negara Muslim termasuk Turki, yang mendukung Swedia perlu bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More