Dibujuk AS, Selandia Baru Ogah Bergabung dengan Pilar Pertama AUKUS
Sabtu, 29 Juli 2023 - 05:45 WIB
WELLINGTON - Selandia Baru tidak mempertimbangkan untuk bergabung dengan pilar pertama aliansi keamanan AUKUS, yang melibatkan pasokan kapal selam bertenaga nuklir ke Australia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru Nanaia Mahuta menjelaskan hal itu.
Mahuta dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengadakan konferensi pers bersama di Wellington pada Kamis, di mana dia mengatakan, "Pintu sangat terbuka bagi Selandia Baru dan mitra lainnya untuk terlibat (dalam AUKUS), sebagaimana yang mereka anggap perlu."
"Dan saya sudah cukup jelas dalam hal posisi Selandia Baru pada pengaturan AUKUS sejak awal bahwa Selandia Baru tidak siap untuk berkompromi atau mengubah posisi kerangka kerja nuklir kami," ujar Mahuta seperti dikutip Departemen Luar Negeri AS.
Wellington tetap berkomitmen pada Pasifik yang bebas nuklir, menurut Mahuta.
Menteri Pertahanan (Menhan) Selandia Baru Andrew Little menggemakan sentimen yang sama pada bulan Juni, mengatakan posisi Wellington pada senjata nuklir sangat tegas dan tidak mungkin berubah.
Pada September 2021, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat mengumumkan kemitraan AUKUS trilateral baru.
Australia mengumumkan penarikannya dari kontrak senilai USD66 miliar dengan Prancis untuk 12 kapal selam serang bertenaga konvensional yang canggih.
Amerika Serikat telah berjanji meningkatkan kemampuan militer Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru Nanaia Mahuta menjelaskan hal itu.
Mahuta dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengadakan konferensi pers bersama di Wellington pada Kamis, di mana dia mengatakan, "Pintu sangat terbuka bagi Selandia Baru dan mitra lainnya untuk terlibat (dalam AUKUS), sebagaimana yang mereka anggap perlu."
"Dan saya sudah cukup jelas dalam hal posisi Selandia Baru pada pengaturan AUKUS sejak awal bahwa Selandia Baru tidak siap untuk berkompromi atau mengubah posisi kerangka kerja nuklir kami," ujar Mahuta seperti dikutip Departemen Luar Negeri AS.
Wellington tetap berkomitmen pada Pasifik yang bebas nuklir, menurut Mahuta.
Menteri Pertahanan (Menhan) Selandia Baru Andrew Little menggemakan sentimen yang sama pada bulan Juni, mengatakan posisi Wellington pada senjata nuklir sangat tegas dan tidak mungkin berubah.
Pada September 2021, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat mengumumkan kemitraan AUKUS trilateral baru.
Australia mengumumkan penarikannya dari kontrak senilai USD66 miliar dengan Prancis untuk 12 kapal selam serang bertenaga konvensional yang canggih.
Amerika Serikat telah berjanji meningkatkan kemampuan militer Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda