Trump Ancam Tagih Eropa Ganti Uang AS untuk Bantuan Militer Ukraina
Rabu, 19 Juli 2023 - 13:15 WIB
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan jika terpilih sebagai presiden dia akan meminta Eropa mengganti uang AS untuk biaya pengisian kembali stok senjata AS yang dikirim ke Ukraina.
"Saya akan meminta Eropa mengganti biaya pembangunan kembali persediaan yang dikirim ke Ukraina, yang seharusnya mereka lakukan sekarang, tetapi Joe Biden terlalu lemah dan terlalu tidak dihargai bahkan untuk bertanya," ujar Trump pada Selasa (18/7/2023).
Trump menyoroti Eropa hanya menghabiskan sebagian kecil dari jumlah yang dihabiskan Amerika Serikat untuk membantu Ukraina.
Sebelumnya, Presiden dan CEO Lockheed Martin James Taiclet mengatakan Amerika Serikat saat ini berencana menghabiskan USD44 miliar dana yang disetujui Kongres untuk mengisi kembali persediaan bantuan militer AS yang dikirim ke Ukraina.
Dia menambahkan, banyak dari amunisi itu akan ditingkatkan ke kemampuan yang dapat diproduksi perusahaan saat ini.
Rusia meluncurkan operasi militer khususnya di Ukraina pada 24 Februari 2022, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk meminta bantuan mempertahankan diri dari provokasi Ukraina.
Menanggapi operasi Rusia, negara-negara Barat telah meluncurkan kampanye sanksi komprehensif terhadap Moskow dan telah memasok senjata ke Ukraina.
"Saya akan meminta Eropa mengganti biaya pembangunan kembali persediaan yang dikirim ke Ukraina, yang seharusnya mereka lakukan sekarang, tetapi Joe Biden terlalu lemah dan terlalu tidak dihargai bahkan untuk bertanya," ujar Trump pada Selasa (18/7/2023).
Trump menyoroti Eropa hanya menghabiskan sebagian kecil dari jumlah yang dihabiskan Amerika Serikat untuk membantu Ukraina.
Sebelumnya, Presiden dan CEO Lockheed Martin James Taiclet mengatakan Amerika Serikat saat ini berencana menghabiskan USD44 miliar dana yang disetujui Kongres untuk mengisi kembali persediaan bantuan militer AS yang dikirim ke Ukraina.
Dia menambahkan, banyak dari amunisi itu akan ditingkatkan ke kemampuan yang dapat diproduksi perusahaan saat ini.
Rusia meluncurkan operasi militer khususnya di Ukraina pada 24 Februari 2022, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk meminta bantuan mempertahankan diri dari provokasi Ukraina.
Menanggapi operasi Rusia, negara-negara Barat telah meluncurkan kampanye sanksi komprehensif terhadap Moskow dan telah memasok senjata ke Ukraina.
(sya)
tulis komentar anda