Limbah Nuklir Fukushima Dibuang ke Laut, Warga Korsel Panik Beli Garam
Rabu, 12 Juli 2023 - 13:30 WIB
FUKUSHIMA - Terlepas dari upaya menghilangkan ketakutan publik oleh pejabat Jepang dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), publik dunia tetap khawatir.
Jepang dan IAEA bersikeras pelepasan satu juta metrik ton air limbah radioaktif yang diolah dan sangat encer dari fasilitas nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik adalah aman.
Kepanikan dirasakan warga Korea Selatan akibat rencana Jepang membuang air limbah nuklirnya ke laut.
Garam dilaporkan telah menghilang dari rak supermarket Korea Selatan, dengan harga bahan pokok itu melonjak sekitar 40% sejak April, menurut asosiasi produsen garam negara tersebut.
Toko-toko di seluruh negeri juga dikatakan menimbun garam karena khawatir akan krisis pasokan yang akan segera terjadi, karena penduduk setempat menimbun garam sebelum pelepasan air radioaktif Fukushima yang direncanakan ke laut.
Di rak-rak yang menampung berbagai bumbu, seperti bubuk bawang putih dan pasta cabai, terlihat ada celah di tempat garam dulu, menurut laporan media.
Satu supermarket memasang tanda toko yang bertuliskan, "Stok garam habis."
Di tengah panic buying, pemerintah Korsel memilih melepaskan garam laut dari cadangan resminya untuk menstabilkan harga garam.
Lonjakan harga garam juga dipengaruhi cuaca buruk yang mempengaruhi produksi garam.
Jepang dan IAEA bersikeras pelepasan satu juta metrik ton air limbah radioaktif yang diolah dan sangat encer dari fasilitas nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik adalah aman.
Kepanikan dirasakan warga Korea Selatan akibat rencana Jepang membuang air limbah nuklirnya ke laut.
Garam dilaporkan telah menghilang dari rak supermarket Korea Selatan, dengan harga bahan pokok itu melonjak sekitar 40% sejak April, menurut asosiasi produsen garam negara tersebut.
Toko-toko di seluruh negeri juga dikatakan menimbun garam karena khawatir akan krisis pasokan yang akan segera terjadi, karena penduduk setempat menimbun garam sebelum pelepasan air radioaktif Fukushima yang direncanakan ke laut.
Di rak-rak yang menampung berbagai bumbu, seperti bubuk bawang putih dan pasta cabai, terlihat ada celah di tempat garam dulu, menurut laporan media.
Satu supermarket memasang tanda toko yang bertuliskan, "Stok garam habis."
Di tengah panic buying, pemerintah Korsel memilih melepaskan garam laut dari cadangan resminya untuk menstabilkan harga garam.
Lonjakan harga garam juga dipengaruhi cuaca buruk yang mempengaruhi produksi garam.
Lihat Juga :
tulis komentar anda