Utusan Presiden Rusia untuk Suriah: Erdogan dan Assad Segera Bertemu
Senin, 10 Juli 2023 - 22:01 WIB
MOSKOW - Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dapat mengadakan pertemuan di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah pengerjaan peta jalan untuk normalisasi hubungan Suriah-Turki selesai.
Utusan Presiden Rusia untuk Permukiman Suriah, Alexander Lavrentiev, mengatakan hal itu pada Minggu (9/7/2023).
Lavrentiev mengatakan ada masalah khusus yang menghalangi normalisasi hubungan antara Ankara dan Damaskus, termasuk kehadiran militer Turki di Suriah.
Dia menjelaskan proses normalisasi antara kedua negara itu berkembang setiap bulan.
"Awalnya pertemuan di tingkat ahli, kemudian pertemuan tripartit di tingkat menteri pertahanan. Lalu di tingkat menteri luar negeri yang menugaskan wakil menteri untuk mengerjakan road map," papar dia.
“Pekerjaan sedang dilakukan untuk mengaktifkan peta jalan, dan pekerjaan sedang berjalan secara aktif dan intensif, dan ketika para pihak menyelesaikan pekerjaan mereka, presiden akan diberitahu hasilnya untuk bekerja mengadakan pertemuan,” ujar Lavrentiev.
Mengacu pada kehadiran Amerika Serikat (AS) di timur laut Suriah, utusan Putin mengatakan, "Tanpa kehadiran militer AS di Suriah, situasi di sana akan membaik. Washington menjarah sumber daya Suriah untuk menutupi biaya pasukannya di Suriah."
Utusan Presiden Rusia untuk Permukiman Suriah, Alexander Lavrentiev, mengatakan hal itu pada Minggu (9/7/2023).
Lavrentiev mengatakan ada masalah khusus yang menghalangi normalisasi hubungan antara Ankara dan Damaskus, termasuk kehadiran militer Turki di Suriah.
Dia menjelaskan proses normalisasi antara kedua negara itu berkembang setiap bulan.
"Awalnya pertemuan di tingkat ahli, kemudian pertemuan tripartit di tingkat menteri pertahanan. Lalu di tingkat menteri luar negeri yang menugaskan wakil menteri untuk mengerjakan road map," papar dia.
“Pekerjaan sedang dilakukan untuk mengaktifkan peta jalan, dan pekerjaan sedang berjalan secara aktif dan intensif, dan ketika para pihak menyelesaikan pekerjaan mereka, presiden akan diberitahu hasilnya untuk bekerja mengadakan pertemuan,” ujar Lavrentiev.
Mengacu pada kehadiran Amerika Serikat (AS) di timur laut Suriah, utusan Putin mengatakan, "Tanpa kehadiran militer AS di Suriah, situasi di sana akan membaik. Washington menjarah sumber daya Suriah untuk menutupi biaya pasukannya di Suriah."
(sya)
tulis komentar anda