Ribuan Warga Palestina Melarikan Diri dari Kamp Pengungsi Jenin

Selasa, 04 Juli 2023 - 19:00 WIB
Ribuan warga Palestina melarikan diri dari kamp pengungsi Jenin. Foto/ITVX
YERUSALEM - Ribuan warga Palestina meninggalkan rumah mereka di kamp pengungsi Jenin di utara Tepi Barat yang diduduki setelah peluncuran operasi militer Israel terbesar di daerah itu dalam dua dekade.

“Ada sekitar 3.000 orang yang telah meninggalkan kamp sejauh ini,” kata wakil gubernur Jenin, Kamal Abu al-Roub, kepada kantor berita AFP seperti dilansir dari The Guardian, Selasa (4/7/2023).

Ia menambahkan bahwa pengaturan sedang dibuat untuk menampung mereka di sekolah dan tempat penampungan lainnya di kota Jenin.

Lembaga penyelamat Bulan Sabit Merah Palestina memberikan angka yang sama dan mengatakan pihaknya memperkirakan eksodus akan berlanjut, di tengahkesan dari Israel bahwa Operation Home and Garden dapat berlangsung beberapa hari lagi setelah dimulai pada Senin dini hari.



UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan banyak penghuni kamp membutuhkan makanan, air minum, dan susu bubuk saat pertempuran berkecamuk untuk hari kedua.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 10 orang telah tewas dan 100 terluka, 20 di antaranya kritis, sejak Israel meluncurkan serangkaian serangan pesawat tak berawak dan mengirim antara 1.000 dan 2.000 pasukan darat – yang didukung oleh buldoser lapis baja dan penembak jitu di atas atap – ke kota dan kamp pengungsinya.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan operasi itu menargetkan pusat komando utama militan Palestina. Pertempuran berlanjut hingga Selasa, setelah Israel melakukan serangan udara pada Senin sore di dekat masjid di kamp yang menurut tentara Israel digunakan oleh orang-orang bersenjata Palestina.

Kamp Jenin didirikan pada 1950-an untuk menampung para pengungsi yang meninggalkan rumah mereka pada 1948 setelah pembentukan negara Israel. Daerah seperti ghetto, yang masih dilanda kemiskinan, telah lama menjadi sarang dari apa yang dianggap orang Palestina sebagai perlawanan bersenjata dan oleh orang Israel dianggap sebagai terorisme.

Roub mengatakan sekitar 18.000 warga Palestina tinggal di kamp yang penuh sesak itu, namun angka pastinya tidak diketahui. Badan pengungsi Palestina PBB menyebutkan jumlahnya 14.000, sementara data resmi Palestina dari tahun 2020 mengatakan kamp itu menampung sekitar 12.000 orang.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More