3 Indikasi Presiden Putin Tidak Akan Luncurkan Misil Nuklir ke Ukraina
Sabtu, 01 Juli 2023 - 19:25 WIB
MOSKOW - Pemberontakan Wagner melemahkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Posisi itu menyebabkan posisi Putin yang berkurang sehingga membuatnya semakin kecil kemungkinannya untuk memerintahkan serangan nuklir di Ukraina.
Padahal, sebelum pemberontakan Wagner, Putin kerap meluncurkan banyak retorika tentang penggunaan senjata nuklir dalam invasi di Ukraina. Kini, itu hanya sebatas kata-kata semata. Itu tidak lepas karena dibutuhkan kesolidan untuk meluncurkan serangan nuklir.
Foto/Reuters
Pemberontakan Wagner menunjukkan bahwa beberapa orang di militer bahkan mungkin tidak melaksanakan perintah serangan nuklir ke Ukraina. Pasalnya, Rusia juga akan mendapatkan balasan serangan nuklir dari NATO.
Seorang pejabat intelijen Barat mengatakan bahwa episode tersebut telah sangat melemahkan Putin, dan menunjukkan batas otoritas sebelumnya, sehingga telah "mengurangi ancaman konflik nuklir," lapor Wall Street Journal, "karena bawahan cenderung tidak akan menjalankan perintahnya. ."
Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan kepada Insider bahwa elite Rusia pun tampaknya tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi dengan nuklir.
"Jika kurangnya perlawanan bersenjata terhadap pemberontakan Wagner terjadi karena angkatan bersenjata Rusia menolak untuk mematuhi perintah untuk menghentikannya, maka secara hipotetis dapat berarti bahwa mereka mungkin juga menolak perintah untuk melakukan tugas militer lainnya, termasuk nuklir operasi," kata Kristensen.
Itu menunjukkan kemunduran. Padahal, "operasi militer khusus" menjadi perang yang melelahkan, pemerintah Rusia secara berkala mengingatkan dunia bahwa itu adalah kekuatan nuklir yang bertekad untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengamankan keberadaannya.
Padahal, sebelum pemberontakan Wagner, Putin kerap meluncurkan banyak retorika tentang penggunaan senjata nuklir dalam invasi di Ukraina. Kini, itu hanya sebatas kata-kata semata. Itu tidak lepas karena dibutuhkan kesolidan untuk meluncurkan serangan nuklir.
Berikut adalah 3 indikasi Presiden Putin tidak akan melancarkan serangan nuklir ke Ukraina.
1. Militer Rusia Terbelah
Foto/Reuters
Pemberontakan Wagner menunjukkan bahwa beberapa orang di militer bahkan mungkin tidak melaksanakan perintah serangan nuklir ke Ukraina. Pasalnya, Rusia juga akan mendapatkan balasan serangan nuklir dari NATO.
Seorang pejabat intelijen Barat mengatakan bahwa episode tersebut telah sangat melemahkan Putin, dan menunjukkan batas otoritas sebelumnya, sehingga telah "mengurangi ancaman konflik nuklir," lapor Wall Street Journal, "karena bawahan cenderung tidak akan menjalankan perintahnya. ."
Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan kepada Insider bahwa elite Rusia pun tampaknya tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi dengan nuklir.
"Jika kurangnya perlawanan bersenjata terhadap pemberontakan Wagner terjadi karena angkatan bersenjata Rusia menolak untuk mematuhi perintah untuk menghentikannya, maka secara hipotetis dapat berarti bahwa mereka mungkin juga menolak perintah untuk melakukan tugas militer lainnya, termasuk nuklir operasi," kata Kristensen.
Itu menunjukkan kemunduran. Padahal, "operasi militer khusus" menjadi perang yang melelahkan, pemerintah Rusia secara berkala mengingatkan dunia bahwa itu adalah kekuatan nuklir yang bertekad untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengamankan keberadaannya.
tulis komentar anda