Ladeni Rusia, Polandia Minta Bom Nuklir kepada AS
Sabtu, 01 Juli 2023 - 00:54 WIB
BRUSSELS - Polandia, salah satu anggota NATO, meminta Amerika Serikat (AS) mengerahkan bom nuklir ke wilayah Warsawa. Permintaan itu sebagai respons atas langkah Rusia yang mengerahkan senjata serupa ke Belarusia.
Perdana Menteri (PM) Polandia Mateus Morawiecki mengatakan kepada wartawan di Brussels pada Jumat (30/6/2023) bahwa Warsawa telah meminta NATO untuk memasukkannya ke dalam Program Berbagi Nuklir blok tersebut.
Program itu memungkinkan penyebaran bom nuklir Amerika di wilayah negara lain.
"Karena fakta bahwa Rusia bermaksud untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia, kami memohon kepada NATO untuk [mengizinkan kami] mengambil bagian dalam Program Berbagi Nuklir,” kata Morawiecki, seperti dikutip dari European Pravda.
Menurutnya, keputusan akhir tentang masalah ini akan berada di tangan Washington, tetapi dia menambahkan bahwa Warsawa berusaha untuk bertindak cepat dalam hal ini.
"Polandia tidak ingin duduk diam,” ujarnya, sambil menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan “segala macam ancaman”.
Diluncurkan pada tahun 2009, Program Berbagi Nuklir NATO telah melihat bom nuklir B-61 AS dikerahkan ke berbagai lokasi di berbagai negara Eropa, termasuk di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Türkiye.
Beberapa negara tampaknya menyesal membiarkan pengerahan senjata berbahaya itu. Pada tahun 2010, anggota Parlemen Jerman membuat keputusan tentang penarikan senjata nuklir Amerika dari Jerman tetapi senjata itu tetap ada di sana.
Pada April 2023, Sevim Dagdelen, wakil ketua Partai Kiri (Left Party) di Bundestag, menuntut penarikan pasukan AS dari Jerman, juga senjata nuklir Amerika.
Moskow dan Minsk menandatangani perjanjian tentang Belarusia menjadi tuan rumah senjata nuklir taktis Rusia pada Mei. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu saat itu mengatakan hulu ledak atom akan dipasang pada rudal Iskander-M dan jet tempur Minsk yang dimodifikasi khusus untuk tujuan tersebut.
Moskow menunjuk Program Berbagi Nuklir NATO sebagai pembenarannya sendiri untuk langkah tersebut. Diperkirakan 150 bom nuklir Amerika dikerahkan di beberapa negara NATO di benua Eropa pada April 2022.
Perdana Menteri (PM) Polandia Mateus Morawiecki mengatakan kepada wartawan di Brussels pada Jumat (30/6/2023) bahwa Warsawa telah meminta NATO untuk memasukkannya ke dalam Program Berbagi Nuklir blok tersebut.
Program itu memungkinkan penyebaran bom nuklir Amerika di wilayah negara lain.
"Karena fakta bahwa Rusia bermaksud untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia, kami memohon kepada NATO untuk [mengizinkan kami] mengambil bagian dalam Program Berbagi Nuklir,” kata Morawiecki, seperti dikutip dari European Pravda.
Menurutnya, keputusan akhir tentang masalah ini akan berada di tangan Washington, tetapi dia menambahkan bahwa Warsawa berusaha untuk bertindak cepat dalam hal ini.
"Polandia tidak ingin duduk diam,” ujarnya, sambil menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan “segala macam ancaman”.
Diluncurkan pada tahun 2009, Program Berbagi Nuklir NATO telah melihat bom nuklir B-61 AS dikerahkan ke berbagai lokasi di berbagai negara Eropa, termasuk di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Türkiye.
Beberapa negara tampaknya menyesal membiarkan pengerahan senjata berbahaya itu. Pada tahun 2010, anggota Parlemen Jerman membuat keputusan tentang penarikan senjata nuklir Amerika dari Jerman tetapi senjata itu tetap ada di sana.
Pada April 2023, Sevim Dagdelen, wakil ketua Partai Kiri (Left Party) di Bundestag, menuntut penarikan pasukan AS dari Jerman, juga senjata nuklir Amerika.
Moskow dan Minsk menandatangani perjanjian tentang Belarusia menjadi tuan rumah senjata nuklir taktis Rusia pada Mei. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu saat itu mengatakan hulu ledak atom akan dipasang pada rudal Iskander-M dan jet tempur Minsk yang dimodifikasi khusus untuk tujuan tersebut.
Moskow menunjuk Program Berbagi Nuklir NATO sebagai pembenarannya sendiri untuk langkah tersebut. Diperkirakan 150 bom nuklir Amerika dikerahkan di beberapa negara NATO di benua Eropa pada April 2022.
(mas)
tulis komentar anda