Zelensky: Vladimir Putin Adalah Raja Anti-Semitisme Kedua setelah Hitler
Kamis, 22 Juni 2023 - 13:55 WIB
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai raja anti-semitisme kedua setelah diktator Nazi Adolf Hitler.
Itu disampaikannya dalam wawancara dengan BBC hari Rabu (21/6/2023) sebagai respons setelah pemimpin Kremlin menganggap presiden Ukraina itu bukan seorang Yahudi tapi justru menjadi aib bagi komunitas Yahudi.
"Presiden Rusia Vladimir Putin adalah raja anti-semitisme kedua setelah Hitler," kata Zelensky.
Zelensky menarik napas dalam-dalam dan menundukkan kepalanya sebelum mengeluarkan komentar balasan untuk Putin.
"Sepertinya dia tidak sepenuhnya memahami kata-katanya. Maaf, tapi sepertinya dia adalah raja antisemitisme kedua setelah Hitler," papar Zelensky.
"Ini presiden yang berbicara. Dunia yang beradab tidak bisa berbicara seperti itu," kata Zelensky.
"Tetapi penting bagi saya untuk mendengar reaksi dunia dan saya berterima kasih atas dukungannya."
Presiden Volodymyr Zelensky juga menyatakan selama wawancara itu bahwa kemajuan dalam serangan balik Ukraina terhadap pasukan Rusia lebih lambat dari yang diinginkan, tetapi Kyiv tidak akan dipaksa untuk mempercepatnya.
Itu disampaikannya dalam wawancara dengan BBC hari Rabu (21/6/2023) sebagai respons setelah pemimpin Kremlin menganggap presiden Ukraina itu bukan seorang Yahudi tapi justru menjadi aib bagi komunitas Yahudi.
"Presiden Rusia Vladimir Putin adalah raja anti-semitisme kedua setelah Hitler," kata Zelensky.
Zelensky menarik napas dalam-dalam dan menundukkan kepalanya sebelum mengeluarkan komentar balasan untuk Putin.
"Sepertinya dia tidak sepenuhnya memahami kata-katanya. Maaf, tapi sepertinya dia adalah raja antisemitisme kedua setelah Hitler," papar Zelensky.
"Ini presiden yang berbicara. Dunia yang beradab tidak bisa berbicara seperti itu," kata Zelensky.
"Tetapi penting bagi saya untuk mendengar reaksi dunia dan saya berterima kasih atas dukungannya."
Presiden Volodymyr Zelensky juga menyatakan selama wawancara itu bahwa kemajuan dalam serangan balik Ukraina terhadap pasukan Rusia lebih lambat dari yang diinginkan, tetapi Kyiv tidak akan dipaksa untuk mempercepatnya.
tulis komentar anda