Rusia Beri Bonus pada 10.000 Tentara yang Hancurkan Senjata NATO di Ukraina
Jum'at, 16 Juni 2023 - 19:57 WIB
MOSKOW - Lebih dari 10.000 tentara Rusia telah menerima bonus karena menghancurkan atau merebut senjata Ukraina pasokan negara-negara NATO. Pembayaran bonus ini diumumkan Kementerian Pertahanan di Moskow, Jumat (16/6/2023).
Menurut statistik dari kementerian tersebut, tentara Rusia telah dibayar antara 50.000 rubel (Rp8,9 juta) hingga 300.000 rubel (Rp53,4 juta) untuk secara pribadi merebut sebuah tank, senjata artileri, jet tempur, atau peralatan militer musuh lainnya.
Pada tahun 2022, 7.064 prajurit mendapatkan remunerasi tersebut karena telah menghancurkan total 11.586 peralatan militer Ukraina. Dalam lima bulan pertama tahun ini, angkanya masing-masing 3.193 dan 4.415.
Imbalan terbesar diberikan kepada penerbang dan operator pertahanan udara karena menembak jatuh jet dan helikopter musuh, dan kepada tentara karena menghancurkan peluncur roket Tochka-U dan HIMARS.
Drone Angkatan Laut Ukraina, yang telah digunakan untuk menyerang Crimea, dihargai oleh pimpinan militer sebesar USD2.400 (Rp35,8 juta) per buah.
"Setengah dari jumlah itu dibayarkan atas penghancuran masing-masing dari ratusan kendaraan lapis baja milik pasukan Ukraina," kata kementerian tersebut, seperti dikutip Russia Today.
Bonus terkecil diberikan untuk pencegatan roket musuh dan beberapa drone, serta untuk penghancuran kendaraan lapis baja dan artileri musuh.
Kementerian Pertahanan Rusia sedang meninjau laporan dari medan perang untuk memutuskan bonus untuk menghancurkan tank Leopard dan perangkat keras lain yang diproduksi NATO.
Pendukung Barat Kyiv telah memasok lusinan peralatan semacam itu dalam upaya untuk memperkuat tentara Ukraina menjelang serangan balasan yang telah lama dijanjikan, yang sekarang sedang berlangsung.
Beberapa warga negara Rusia juga menawarkan hadiah kepada pasukan garis depan. Dalam satu contoh baru-baru ini, penghibur Grigory Leps mengatakan dia dan beberapa orang yang berpikiran sama mengumpulkan sumber daya untuk membayar 1 juta rubel untuk setiap tank Barat yang dihancurkan oleh tentara Rusia.
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
Menurut statistik dari kementerian tersebut, tentara Rusia telah dibayar antara 50.000 rubel (Rp8,9 juta) hingga 300.000 rubel (Rp53,4 juta) untuk secara pribadi merebut sebuah tank, senjata artileri, jet tempur, atau peralatan militer musuh lainnya.
Pada tahun 2022, 7.064 prajurit mendapatkan remunerasi tersebut karena telah menghancurkan total 11.586 peralatan militer Ukraina. Dalam lima bulan pertama tahun ini, angkanya masing-masing 3.193 dan 4.415.
Imbalan terbesar diberikan kepada penerbang dan operator pertahanan udara karena menembak jatuh jet dan helikopter musuh, dan kepada tentara karena menghancurkan peluncur roket Tochka-U dan HIMARS.
Drone Angkatan Laut Ukraina, yang telah digunakan untuk menyerang Crimea, dihargai oleh pimpinan militer sebesar USD2.400 (Rp35,8 juta) per buah.
"Setengah dari jumlah itu dibayarkan atas penghancuran masing-masing dari ratusan kendaraan lapis baja milik pasukan Ukraina," kata kementerian tersebut, seperti dikutip Russia Today.
Bonus terkecil diberikan untuk pencegatan roket musuh dan beberapa drone, serta untuk penghancuran kendaraan lapis baja dan artileri musuh.
Kementerian Pertahanan Rusia sedang meninjau laporan dari medan perang untuk memutuskan bonus untuk menghancurkan tank Leopard dan perangkat keras lain yang diproduksi NATO.
Pendukung Barat Kyiv telah memasok lusinan peralatan semacam itu dalam upaya untuk memperkuat tentara Ukraina menjelang serangan balasan yang telah lama dijanjikan, yang sekarang sedang berlangsung.
Beberapa warga negara Rusia juga menawarkan hadiah kepada pasukan garis depan. Dalam satu contoh baru-baru ini, penghibur Grigory Leps mengatakan dia dan beberapa orang yang berpikiran sama mengumpulkan sumber daya untuk membayar 1 juta rubel untuk setiap tank Barat yang dihancurkan oleh tentara Rusia.
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
(mas)
tulis komentar anda