India dan Pakistan Bersiap Hadapi Terjangan Topan Pertama Tahun Ini

Selasa, 13 Juni 2023 - 03:30 WIB
Ilustrasi
NEW DELHI - India dan Pakistan bersiap menghadapi topan parah pertama tahun ini yang diperkirakan akan melanda wilayah pesisir mereka akhir pekan ini. Pihak berwenang menghentikan kegiatan penangkapan ikan dan mengerahkan personel penyelamat ke wilayah pesisir.

Seperti dilaporkan AP, Senin (12/6/2023), dari Laut Arab, topan Biparjoy mengarah ke provinsi Sindh Pakistan dan garis pantai negara bagian Gujarat di India barat. Topan itu diperkirakan akan mendarat pada Kamis (15/6/2023) dan dapat mencapai kecepatan angin maksimum hingga 200 km per jam, menurut Departemen Meteorologi Pakistan.





Personel penanggulangan bencana dikerahkan ke daerah dan kota padat penduduk yang akan menjadi jalur badai. Topan itu kemungkinan akan mempengaruhi Karachi di Pakistan serta dua pelabuhan terbesar India, Mundra dan Kandla, di negara bagian Gujarat.

“Tentara, Angkatan Laut, dan Penjaga Pantai India juga membantu dalam persiapan,” kata Ketua Menteri Gujarat Bhupendra Patel dalam sebuah tweet. Patel juga mengatakan, orang yang tinggal di daerah dataran rendah akan dievakuasi jika perlu.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi untuk meninjau persiapan bencana.



Di Pakistan, Sherry Rehman, menteri untuk perubahan iklim dan koordinasi lingkungan, mengatakan bahwa semua departemen terkait di provinsi Sindh dan Balochistan telah disiagakan. Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan meminta petugas bandara segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan pesawat dan kargo.

Biparjoy adalah topan parah pertama yang melanda Pakistan sejak banjir dahsyat tahun lalu yang menewaskan 1.739 orang dan kerugian USD30 miliar.

Para ahli mengatakan perubahan iklim menyebabkan peningkatan topan di wilayah Laut Arab, membuat persiapan menghadapi bencana alam menjadi semakin mendesak.



"Lautan telah menjadi lebih hangat karena perubahan iklim," kata Raghu Murtugudde, ilmuwan sistem Bumi di University of Maryland.

Dia mengatakan, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa Laut Arab telah menghangat hampir 1,2 derajat Celcius sejak Maret tahun ini. membuat kondisi yang menguntungkan untuk siklon parah.

“Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa frekuensi, durasi, dan intensitas siklon di Laut Arab telah meningkat secara signifikan antara tahun 1982 dan 2019,” katanya.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More