6 Fakta Terkait Kuba, Negara yang Diduga Menjadi Tempat China Memata-matai AS

Senin, 12 Juni 2023 - 19:11 WIB
Warga berjalan di pusat kota Havana, Kuba. Foto/REUTERS
HAVANA - Kuba disebut-sebut menjadi tempat China mengoperasikan mata-mata untuk Amerika Serikat (AS). Seorang pejabat Gedung Putih bahkan menyebut kegiatan ini telah berlangsung sejak bertahun-tahun lalu.

Kabar ini sebelumnya mencuat setelah laporan Wall Street Journal yang menyebut Beijing berencana membangun pangkalan mata-mata di Kuba. Sempat menghebohkan publik, klaim tersebut dibantah langsung oleh pemerintah Kuba sendiri.

Terlepas dari benar atau tidaknya klaim terkait mata-mata yang ditempatkan, Kuba menjadi salah satu negara yang cukup menarik. Berikut sejumlah fakta terkait Kuba yang mungkin belum diketahui.



Fakta Terkait Negara Kuba

1. Punya Sejarah Panjang



Sejarah Kuba bermulai dari kedatangan Christopher Columbus sekitar tahun 1492. Setelahnya, bangsa Spanyol memulai penaklukannya bersama Diego de Velazquez secara bertahap.

Selama diduduki Spanyol, mulai banyak penduduk asing dan budaya baru yang masuk ke Kuba. Tak hanya para budak yang didatangkan dari negara Afrika, orang-orang baru ini juga termasuk bangsa Eropa lain yang memiliki kepentingan.

Mengutip laman Local Histories, setelah sekian lama dikuasai Spanyol, kesadaran Kuba untuk merdeka mulai muncul. Hal ini menjadi awal dari serangkaian perang kemerdekaan bangsa Kuba untuk meraih kedaulatannya.

Perjuangan Kuba merebut kebebasannya ini bermula sekitar 1868. Kala itu, seorang tuan tanah bernama Carlos Manuel de Cespedes membebaskan para budaknya. Hal ini mendorong perlawanan meski pada akhirnya harus berakhir dengan kekalahan.

Angin segar datang ketika Amerika Serikat mulai berkonfrontasi dengan Spanyol sekitar tahun 1898. Saat itu, AS berhasil menang dan membuat Negeri Matador menyerah tak lama setelahnya.

2. Pernah Dikuasai oleh Amerika Serikat



Setelah kalah perang dari Amerika Serikat, Spanyol melepaskan kedaulatan atas Kuba. Tercatat, pasukan AS menduduki Kuba hingga tahun 2002.

Mengutip Office of the Historian, setelahnya pemerintah AS mengizinkan Kuba mengambil alih negaranya dengan membentuk pemerintah baru.

Namun, sebagai syarat kemerdekaan, Amerika memaksa Kuba memberikan hak berkelanjutan untuk campur tangan sesuai dengan Platt Amandement.

Pada keberlanjutannya, amandemen tersebut dicabut pada tahun 1934 ketika Amerika Serikat dan Kuba menandatangani Perjanjian Hubungan. Hubungan AS-Kuba banyak membangun kerja sama selama pemerintahan Fulgencio Batista selama tahun 1950-an.

Namun, menyusul revolusi tahun 1959 dan kemunculan Fidel Castro ke tampuk kekuasaan, hubungan keduanya memburuk.

Kontroversi Castro yang tidak bisa diterima adalah peningkatan kerjasama dengan Uni Soviet. Hal ini membuat Amerika Serikat memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba pada Januari 1961.

Setelah sekian lama, hubungannya kembali bersatu pada 20 Juli 2015. Saat itu, Presiden Barack Obama (AS) dan Presiden Raul Castro (Kuba) menyetujui kembalinya hubungan diplomatik antar kedua negara.

3. Fidel Castro Pemimpin Terlama Kuba



Berbicara tentang Kuba, sebagian mungkin tampak familiar dengan sosok Fidel Castro. Selain dikenal sebagai revolusioner, dia pernah memimpin Kuba selama puluhan tahun dan menjadikannya sebagai salah satu pemimpin terlama di dunia.

Tercatat, Fidel Castro memimpin Kuba sejak 1959 hingga tahun 2008. Sebelum menyerahkan kekuasaannya pada 2008, dia sempat memberikannya sementara pada saudaranya di tahun 2006 karena sedang menjalani proses pemulihan akibat operasi.

4. Memiliki Budaya Beragam



Kuba terdiri dari banyak orang berbeda yang menjadikannya sebagai rumah. Mengutip laman The PlanetD, sebelum penaklukan Spanyol awal 1500-an, salah satu penduduk asli bernama Taino hidup di negara ini.

Dimulai oleh orang Spanyol, setelahnya bangsa Eropa lain juga membawa banyak budaya dan agama baru ke Kuba.

Hal inilah yang membuatnya memiliki beragam kebudayaan, karena selain budaya aslinya, jenis kebudayaan lain juga terus hadir dan berkembang di Kuba.

5. Terkenal dengan Cerutu Terbaik



Cerutu Kuba terkenal di seluruh dunia. Negara ini memang dikenal sebagai penghasil cerutu kelas wahid yang sudah tersohor di belahan dunia.

Salah satu hal yang membuat cerutu Kuba populer adalah bahan bakunya. Cerutu di negara ini berasal dari daun tembakau yang diawetkan dua kali, sehingga menghasilkan asap yang halus dan beraroma khas.

Selain itu, berbeda dengan negara lain yang menganggap cerutu sebagai ikon eksklusif orang kaya, cerutu di Kuba populer dan diminati semua kalangan.

6. Banyak Koleksi Mobil Klasik



Kuba juga diketahui sebagai tempat banyak koleksi mobil antik berada. Dari sekian banyak, jenisnya yang sering dijumpai adalah mobil klasik khas Amerika.

Melihat sejarahnya, hal ini dikarenakan Kuba pernah mendapat embargo dari Amerika Serikat ketika menjalin hubungan dengan Uni Soviet. Tidak adanya ekspor mobil ke Kuba membuat penduduknya menggunakan apa yang ada.

Mereka memperbaiki mobil-mobil tua miliknya agar tetap bisa digunakan. Hal inilah yang membuat koleksi mobil klasik di Kuba cukup banyak ditemui.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More