Lavrov: Rusia Tidak Akan Pernah Lagi Menerima Aturan AS
Selasa, 06 Juni 2023 - 23:01 WIB
DUSHANBE - Rusia berada di garis depan pemberontakan global melawan hegemoni Amerika Serikat (AS). Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Berbicara dalam kunjungan ke Tajikistan pada hari Senin, Lavrov menyatakan bahwa korps diplomatik Rusia meningkatkan keterlibatan globalnya setelah masa kekacauan setelah runtuhnya Uni Soviet.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah kembali ke Afrika [dan] Amerika Latin. Tekad telah terakumulasi untuk tidak pernah menerima 'aturan' yang diberlakukan Washington. Perannya semakin berkurang, perlahan tapi pasti. Semakin banyak negara yang kecewa dengan itu,” tegas Lavrov seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (6/6/2023).
Dikatakan oleh Lavrov, tatanan berbasis aturan yang didukung AS rentan terhadap ketidakkonsistenan setiap kali negara mana pun mencoba untuk menentukan kebijakannya sendiri.
Dia menambahkan bahwa Rusia “berada paling depan” dalam melawan tekanan Barat, meskipun AS dan sekutunya yang “ditundukkan” menargetkan Moskow dengan sanksi dan berusaha untuk mengisolasinya.
"Dalam praktiknya, mereka gagal memisahkan Rusia dari komunitas internasional," kata diplomat top Rusia itu.
Lavrov mengatakan bahwa kebijakan luar negeri AS ditujukan untuk mendestabilisasi beberapa bagian dunia, sehingga Washington dapat "memancing ikan di air yang bermasalah" dengan kedok memerangi terorisme dan menawarkan keamanan.
Berbicara dalam kunjungan ke Tajikistan pada hari Senin, Lavrov menyatakan bahwa korps diplomatik Rusia meningkatkan keterlibatan globalnya setelah masa kekacauan setelah runtuhnya Uni Soviet.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah kembali ke Afrika [dan] Amerika Latin. Tekad telah terakumulasi untuk tidak pernah menerima 'aturan' yang diberlakukan Washington. Perannya semakin berkurang, perlahan tapi pasti. Semakin banyak negara yang kecewa dengan itu,” tegas Lavrov seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (6/6/2023).
Baca Juga
Dikatakan oleh Lavrov, tatanan berbasis aturan yang didukung AS rentan terhadap ketidakkonsistenan setiap kali negara mana pun mencoba untuk menentukan kebijakannya sendiri.
Dia menambahkan bahwa Rusia “berada paling depan” dalam melawan tekanan Barat, meskipun AS dan sekutunya yang “ditundukkan” menargetkan Moskow dengan sanksi dan berusaha untuk mengisolasinya.
"Dalam praktiknya, mereka gagal memisahkan Rusia dari komunitas internasional," kata diplomat top Rusia itu.
Lavrov mengatakan bahwa kebijakan luar negeri AS ditujukan untuk mendestabilisasi beberapa bagian dunia, sehingga Washington dapat "memancing ikan di air yang bermasalah" dengan kedok memerangi terorisme dan menawarkan keamanan.
tulis komentar anda