Inilah Alasan Ukraina Menolak Proposal Damai dari Indonesia
Selasa, 06 Juni 2023 - 16:45 WIB
JAKARTA - Ukraina menolak proposal perdamaian yang diusulkan Indonesia . Bukan hanya menolak, Kiev menganggap usulan tersebut terkesan aneh dan lebih pro-Moskow.
Melihat ke belakang, Rusia melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Artinya, sudah setahun lebih konflik bersenjata tersebut berlangsung. Sampai hari ini, sepertinya belum tampak tanda-tanda perdamaian di antara keduanya.
Berbeda dengan sejumlah negara di dunia yang memilih memberikan dukungan, baik ke Rusia atau Ukraina, Indonesia berupaya menjadi penengah agar keduanya bisa berdamai dan menghentikan konflik secepatnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat melakukan perjalanan ke Kiev dan Moskow guna menemui masing-masing pemimpinnya. Terbaru, Indonesia juga mengusulkan sebuah proposal perdamaian yang disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sayangnya, usulan dari Indonesia ditolak oleh pihak Ukraina. Lantas, atas dasar apakah penolakan tersebut dilakukan?
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah hal dalam usulan perdamaian untuk Rusia-Ukraina di pertemuan Dialog Shangri-La, Singapura.
Sejumlah poin yang disampaikan di antaranya adalah penghentian konflik, gencatan senjata segera, pembentukan zona demiliterisasi, serta usulan referendum yang diselenggarakan oleh PBB.
Sayangnya, Kiev menolak usulan tersebut. Mengutip Reuters, Selasa (6/6/2023), juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko menegaskan bahwa Rusia melakukan agresi dan menduduki wilayah, sehingga tidak perlu diadakan referendum.
Tak hanya menolak usulan perdamaian yang disampaikan Indonesia, jubir Kemlu Ukraina juga menegaskan kembali posisi Kiev dalam konfliknya dengan Moskow.
Menurutnya, Rusia telah melakukan agresi dan menduduki wilayah Ukraina. Sehingga proposal seperti gencatan senjata tidak akan membuat Moskow berhenti dan mengembalikan wilayah Ukraina yang diduduki.
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov juga menyebut bahwa proposal perdamaian dari Indonesia terdengar seperti rencana Rusia.
Melihat ke belakang, Rusia melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Artinya, sudah setahun lebih konflik bersenjata tersebut berlangsung. Sampai hari ini, sepertinya belum tampak tanda-tanda perdamaian di antara keduanya.
Berbeda dengan sejumlah negara di dunia yang memilih memberikan dukungan, baik ke Rusia atau Ukraina, Indonesia berupaya menjadi penengah agar keduanya bisa berdamai dan menghentikan konflik secepatnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat melakukan perjalanan ke Kiev dan Moskow guna menemui masing-masing pemimpinnya. Terbaru, Indonesia juga mengusulkan sebuah proposal perdamaian yang disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sayangnya, usulan dari Indonesia ditolak oleh pihak Ukraina. Lantas, atas dasar apakah penolakan tersebut dilakukan?
Alasan Ukraina Tolak Proposal Damai dari Indonesia
1. Menganggap Usulan Lebih Pro-Rusia
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah hal dalam usulan perdamaian untuk Rusia-Ukraina di pertemuan Dialog Shangri-La, Singapura.
Sejumlah poin yang disampaikan di antaranya adalah penghentian konflik, gencatan senjata segera, pembentukan zona demiliterisasi, serta usulan referendum yang diselenggarakan oleh PBB.
Sayangnya, Kiev menolak usulan tersebut. Mengutip Reuters, Selasa (6/6/2023), juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko menegaskan bahwa Rusia melakukan agresi dan menduduki wilayah, sehingga tidak perlu diadakan referendum.
2. Pendirian Teguh Bahwa Rusia yang Harus Menarik Pasukannya
Tak hanya menolak usulan perdamaian yang disampaikan Indonesia, jubir Kemlu Ukraina juga menegaskan kembali posisi Kiev dalam konfliknya dengan Moskow.
Menurutnya, Rusia telah melakukan agresi dan menduduki wilayah Ukraina. Sehingga proposal seperti gencatan senjata tidak akan membuat Moskow berhenti dan mengembalikan wilayah Ukraina yang diduduki.
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov juga menyebut bahwa proposal perdamaian dari Indonesia terdengar seperti rencana Rusia.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda