7 Presiden AS yang Bisa Berbahasa Asing sebagai Kemampuan Diplomasi
Sabtu, 20 Mei 2023 - 16:42 WIB
WASHINGTON - Memiliki kemampuan berbahasa asing bagi seorang presiden menjadi kelebihan tersendiri. Seperti beberapa presiden Amerika Serikat (AS) memiliki kemampuan berbahasa asing sehingga memiliki kemampuan diplomasi yang ulung.
Dengan bisa berbicara dan menulis bahasa asing, para presiden AS bisa berpidato dan bercakap-cakap dengan pemimpin asing dengan bahasa mereka. Itu akan mencairkan suasana dan menunjukkan kecerdasan dalam berdiplomasi dalam pergaulan internasional.
Berikut adalah 7 presiden AS yang memiliki kemampuan bahasa asing.
1. Theodore Roosevelt (1901-1909)
Teddy Roosevelt mampu berbahasa Prancis, Jerman dan Latin. Dia menyimpan banyak buku berbahasa asing di perpustakaannya.
Dia juga mampu berbicara dengan fasih dalam bahasa Jerman dan Prancis. Itu memudahkannya dalam berdialog dengan para pemimpin Jerman dan Prancis.
“Bahasa Prancis Roosevelt memang benar dalam tata bahasanya, tetapi kadang sulit dipahami,” kata John Hay yang menjadi menteri luar negeri pada kabinet Roosevelt.
2. Herbert Hoover (1929-1933)
Istri Hoover, Lou, merupakan mitra dalam belajar bahasa. Bersama-sama, mereka pernah menerjemahkan dokumen abad 16 dari bahasa Latin ke Inggris selama beberapa tahun.
Mereka berdua juga belajar bahasa Mandarin. Mereka mampu menggunakannya dalam percakapannya. Namun, para staf Gedung Putih tidak diperbolehkan ketika mereka bercakap-cakap dalam bahasa asing.
3. Franklin D. Roosevelt (1933-1945)
FDR mulai belajar bahasa Prancis dan Jerman sejak muda. Para pengasuh dari Prancis dan Jerman mengajari FDR bahasa tersebut.
Keluarga Roosevelt juga pernah lima kali musim panas pergi ke Jerman untuk menemani ayahnya yang menjalani penyakit jantung. FDR pernah ikut sekolah Jerman untuk sementara, di mana dia mampu meningkatkan kemampuan berbahasa Jermannya.
4. Jimmy Carter (1977-1981)
Foto/Reuters
Jimmy Carter belajar bahasa Spanyol saat masuk Akademi Angkatan Laut AS. Dia melanjutkan kemampuan berbahasanya saat menjadi anggota militer.
Saat menjadi presiden, Carter juga kerap berpidato dalam bahasa Spanyol ketika berkunjung ke beberapa negara. Dia mengaku menjadikan Spanyol sebagai tempat liburan favoritnya karena dia mempraktekkan kemampuan bahasa asingnya.
5. Bill Clinton (1993-2001)
Foto/Reuters
Clinton pernah belajar bahasa Jerman saat kuliah di Universitas Georgetown. Dia menjadi lancar berbahasa Jerman dan menunjukkan kemampuannya di Brandenburg Gate pada 1994.
6. George W. Bush (2001-2009)
Dia memiliki kemampuan dasar bahasa Spanyol karena tinggal di Texas selama beberapa tahun. Dia kerap memasukkan kata-kata Spanyol dalam pidatonya.
Namun, pelafalan bahasa Spanyolnya dikatakan buruk oleh banyak orang.
7. Barack Obama (2009-2017)
Foto/Reuters
Dia pernah tinggal di Indonesia bersama ibu dan ayah tirinya sejak usia 6-10 tahun. Obama juga pernah bersekolah di sana.
Obama paham dengan Bahasa Indonesia dalam level dasar. Dia juga beberapa kali pernah mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia dengan lancar.
Saat diwawancara jurnalis Indonesia di Gedung Putih, dia mengaku pernah lancar berbahasa Indonesia, tapi kini tak mampu lagi berbahasa tersebut.
Saat berkampanye pada 2008, dia pernah mendukung pendidikan bahasa asing di AS. "Saya tak bisa berbahasa asing. Itu memalukan," katanya di depan pendukungnya di Dayton, Ohio.
Dengan bisa berbicara dan menulis bahasa asing, para presiden AS bisa berpidato dan bercakap-cakap dengan pemimpin asing dengan bahasa mereka. Itu akan mencairkan suasana dan menunjukkan kecerdasan dalam berdiplomasi dalam pergaulan internasional.
Berikut adalah 7 presiden AS yang memiliki kemampuan bahasa asing.
1. Theodore Roosevelt (1901-1909)
Teddy Roosevelt mampu berbahasa Prancis, Jerman dan Latin. Dia menyimpan banyak buku berbahasa asing di perpustakaannya.
Dia juga mampu berbicara dengan fasih dalam bahasa Jerman dan Prancis. Itu memudahkannya dalam berdialog dengan para pemimpin Jerman dan Prancis.
“Bahasa Prancis Roosevelt memang benar dalam tata bahasanya, tetapi kadang sulit dipahami,” kata John Hay yang menjadi menteri luar negeri pada kabinet Roosevelt.
2. Herbert Hoover (1929-1933)
Istri Hoover, Lou, merupakan mitra dalam belajar bahasa. Bersama-sama, mereka pernah menerjemahkan dokumen abad 16 dari bahasa Latin ke Inggris selama beberapa tahun.
Mereka berdua juga belajar bahasa Mandarin. Mereka mampu menggunakannya dalam percakapannya. Namun, para staf Gedung Putih tidak diperbolehkan ketika mereka bercakap-cakap dalam bahasa asing.
3. Franklin D. Roosevelt (1933-1945)
FDR mulai belajar bahasa Prancis dan Jerman sejak muda. Para pengasuh dari Prancis dan Jerman mengajari FDR bahasa tersebut.
Keluarga Roosevelt juga pernah lima kali musim panas pergi ke Jerman untuk menemani ayahnya yang menjalani penyakit jantung. FDR pernah ikut sekolah Jerman untuk sementara, di mana dia mampu meningkatkan kemampuan berbahasa Jermannya.
Baca Juga
4. Jimmy Carter (1977-1981)
Foto/Reuters
Jimmy Carter belajar bahasa Spanyol saat masuk Akademi Angkatan Laut AS. Dia melanjutkan kemampuan berbahasanya saat menjadi anggota militer.
Saat menjadi presiden, Carter juga kerap berpidato dalam bahasa Spanyol ketika berkunjung ke beberapa negara. Dia mengaku menjadikan Spanyol sebagai tempat liburan favoritnya karena dia mempraktekkan kemampuan bahasa asingnya.
5. Bill Clinton (1993-2001)
Foto/Reuters
Clinton pernah belajar bahasa Jerman saat kuliah di Universitas Georgetown. Dia menjadi lancar berbahasa Jerman dan menunjukkan kemampuannya di Brandenburg Gate pada 1994.
6. George W. Bush (2001-2009)
Dia memiliki kemampuan dasar bahasa Spanyol karena tinggal di Texas selama beberapa tahun. Dia kerap memasukkan kata-kata Spanyol dalam pidatonya.
Namun, pelafalan bahasa Spanyolnya dikatakan buruk oleh banyak orang.
7. Barack Obama (2009-2017)
Foto/Reuters
Dia pernah tinggal di Indonesia bersama ibu dan ayah tirinya sejak usia 6-10 tahun. Obama juga pernah bersekolah di sana.
Obama paham dengan Bahasa Indonesia dalam level dasar. Dia juga beberapa kali pernah mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia dengan lancar.
Saat diwawancara jurnalis Indonesia di Gedung Putih, dia mengaku pernah lancar berbahasa Indonesia, tapi kini tak mampu lagi berbahasa tersebut.
Saat berkampanye pada 2008, dia pernah mendukung pendidikan bahasa asing di AS. "Saya tak bisa berbahasa asing. Itu memalukan," katanya di depan pendukungnya di Dayton, Ohio.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda