BKSAP DPR RI Kunjungi Parlemen Suriah, Langkah Bersejarah Tegaskan Persahabatan
Kamis, 18 Mei 2023 - 20:15 WIB
“Kami beberapa kali bertemu Parlemen Suriah di forum internasional. Saya mengapresiasi kedatangan Delegasi Parlemen Suriah ke Sidang Umum IPU ke-144 di Bali Maret 2022 dan World Parliamentary Forum on Sustainable Development yang digagas DPR. Kami juga akan mengundang Ketua Parlemen dalam beberapa pertemuan parlemen di Asia Tenggara,” imbuh politisi yang mewakili Dapil V Jawa Barat Kabupaten Bogor itu.
Pada sisi lain, legislator Komisi I tersebut menyepakati terkait nilai perdagangan kedua negara yang kecil dan menurun drastis.
“Kami sepakat mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan. Saya juga menyebutkan potensi lebih dari satu juta jamaah umrah Indonesia bagi pariwisata religi Suriah. Banyak destinasi religi luar biasa di Suriah seperti Masjid Umayyah yang dipercaya tempat keempat paling suci bagi ummat Islam dan makam para sahabat Nabi serta ulama besar,” beber dia.
Wakil Presiden Liga Parlemen untuk Al-Quds itu juga menyampaikan kesamaan pandangan dengan Suriah terkait dukungan penuh bagi kemerdekaan Palestina termasuk tuntutan kembalinya Dataran Tinggi Golan ke Suriah.
Hal lain disampaikan Fadli adalah harapan masa depan Suriah yang lebih stabil dan terkendali. Menurutnya, situasi kondusif Suriah penting agar kerja sama Indonesia dengan Suriah kembali normal dan berkembang, apalagi saat ini Liga Arab kembali menerima keanggotaan Suriah.
Sementara hal-hal penting yang disampaikan Ketua Parlemen Suriah, sambung Fadli, pertama, memuji posisi Indonesia atas konflik di Suriah.
Kedua, hubungan dengan Indonesia yang sangat kuat dan mengakar. Ketiga, apresiasi bantuan Indonesia untuk korban gempa di Suriah. Keempat, Suriah bisa menghadapi teroris global yang didalangi Barat. Kelima, harapan partisipasi Indonesia dalam rekonstruksi Suriah. Keenam, produk Indonesia mendapat kepercayaan dari rakyat Suriah kendati neraca perdagangan menurun tajam.
Delegasi BKSAP, tutur Fadli, juga bertemu dengan delapan anggota Parlemen Grup Persahabatan Indonesia-Suriah.
“Sebelum bertemu Ketua DPR Suriah, kami berdiskusi panjang dengan Grup Persahabatan Parlemen Suriah dengan DPR. Banyak hal penting dibahas,” ujar dia.
Menurut anggota DPR dari Fraksi Gerindra itu, di antara yang menyeruak dibahas adalah, pertama, parlemen sebagai pendorong kerja sama di berbagai sektor.
Pada sisi lain, legislator Komisi I tersebut menyepakati terkait nilai perdagangan kedua negara yang kecil dan menurun drastis.
“Kami sepakat mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan. Saya juga menyebutkan potensi lebih dari satu juta jamaah umrah Indonesia bagi pariwisata religi Suriah. Banyak destinasi religi luar biasa di Suriah seperti Masjid Umayyah yang dipercaya tempat keempat paling suci bagi ummat Islam dan makam para sahabat Nabi serta ulama besar,” beber dia.
Wakil Presiden Liga Parlemen untuk Al-Quds itu juga menyampaikan kesamaan pandangan dengan Suriah terkait dukungan penuh bagi kemerdekaan Palestina termasuk tuntutan kembalinya Dataran Tinggi Golan ke Suriah.
Hal lain disampaikan Fadli adalah harapan masa depan Suriah yang lebih stabil dan terkendali. Menurutnya, situasi kondusif Suriah penting agar kerja sama Indonesia dengan Suriah kembali normal dan berkembang, apalagi saat ini Liga Arab kembali menerima keanggotaan Suriah.
Sementara hal-hal penting yang disampaikan Ketua Parlemen Suriah, sambung Fadli, pertama, memuji posisi Indonesia atas konflik di Suriah.
Kedua, hubungan dengan Indonesia yang sangat kuat dan mengakar. Ketiga, apresiasi bantuan Indonesia untuk korban gempa di Suriah. Keempat, Suriah bisa menghadapi teroris global yang didalangi Barat. Kelima, harapan partisipasi Indonesia dalam rekonstruksi Suriah. Keenam, produk Indonesia mendapat kepercayaan dari rakyat Suriah kendati neraca perdagangan menurun tajam.
Delegasi BKSAP, tutur Fadli, juga bertemu dengan delapan anggota Parlemen Grup Persahabatan Indonesia-Suriah.
“Sebelum bertemu Ketua DPR Suriah, kami berdiskusi panjang dengan Grup Persahabatan Parlemen Suriah dengan DPR. Banyak hal penting dibahas,” ujar dia.
Menurut anggota DPR dari Fraksi Gerindra itu, di antara yang menyeruak dibahas adalah, pertama, parlemen sebagai pendorong kerja sama di berbagai sektor.
Lihat Juga :
tulis komentar anda