Rudal Kinzhal Ditembak Jatuh, Ilmuwan Rusia Hadapi Tuntutan Pengkhianatan
Kamis, 18 Mei 2023 - 00:54 WIB
Surat itu juga mengutip kasus Dmitry Kolker, ilmuwan Siberia lainnya yang ditangkap tahun lalu karena dicurigai melakukan pengkhianatan negara dan diterbangkan ke Moskow meski menderita kanker pankreas stadium lanjut. Kolker, seorang spesialis laser, meninggal dua hari kemudian.
Dikatakan kasus seperti itu memiliki efek mengerikan pada ilmuwan muda Rusia.
"Bahkan sekarang, siswa terbaik menolak untuk bekerja dengan kami, dan karyawan muda terbaik kami meninggalkan sains. Sejumlah bidang penelitian yang sangat penting untuk meletakkan dasar dasar teknologi kedirgantaraan di masa depan ditutup begitu saja karena karyawan takut untuk terlibat dalam penelitian semacam itu," bunyi surat itu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dia mengetahui surat terbuka dari ilmuwan Siberia untuk membela orang-orang itu, tetapi kasus itu adalah urusan dinas keamanan.
"Kami memang telah melihat seruan ini, tetapi dinas khusus Rusia sedang mengerjakannya. Mereka melakukan tugas mereka. Ini adalah tuduhan yang sangat serius," kata Peskov.
Presiden Vladimir Putin sempat berucap bahwa Rusia adalah pemimpin global dalam teknologi rudal hipersonik, yang mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga Mach 10 (12.250 kph) untuk menghindari pertahanan udara musuh.
Namun pada hari Selasa, Ukraina seolah mematahkan pernyataan Putin dengan mengatakan berhasil menembak jatuh enam rudal Kinzhal dalam semalam yang kemudian dibantah oleh Rusia.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Dikatakan kasus seperti itu memiliki efek mengerikan pada ilmuwan muda Rusia.
"Bahkan sekarang, siswa terbaik menolak untuk bekerja dengan kami, dan karyawan muda terbaik kami meninggalkan sains. Sejumlah bidang penelitian yang sangat penting untuk meletakkan dasar dasar teknologi kedirgantaraan di masa depan ditutup begitu saja karena karyawan takut untuk terlibat dalam penelitian semacam itu," bunyi surat itu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dia mengetahui surat terbuka dari ilmuwan Siberia untuk membela orang-orang itu, tetapi kasus itu adalah urusan dinas keamanan.
"Kami memang telah melihat seruan ini, tetapi dinas khusus Rusia sedang mengerjakannya. Mereka melakukan tugas mereka. Ini adalah tuduhan yang sangat serius," kata Peskov.
Presiden Vladimir Putin sempat berucap bahwa Rusia adalah pemimpin global dalam teknologi rudal hipersonik, yang mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga Mach 10 (12.250 kph) untuk menghindari pertahanan udara musuh.
Namun pada hari Selasa, Ukraina seolah mematahkan pernyataan Putin dengan mengatakan berhasil menembak jatuh enam rudal Kinzhal dalam semalam yang kemudian dibantah oleh Rusia.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)
tulis komentar anda