Balas Dendam, China Usir Diplomat Top Kanada di Shanghai
Selasa, 09 Mei 2023 - 16:17 WIB
BEIJING - China mengusir seorang diplomat Kanada di Shanghai setelah Ottawa mengatakan kepada seorang diplomat China yang berbasis di Toronto untuk meninggalkan negara itu. Kondisi ini meningkatkan ketegangan hubungan bilateral kedua negara di tengah kekhawatiran tentang pengaruh China di Kanada.
Kanada pada hari Senin mengusir diplomat China Zhao Wei setelah sebuah laporan intelijen menuduhnya mencoba menargetkan seorang anggota parlemen Kanada yang mengkritik perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uighur.
"Kami tidak akan mentolerir segala bentuk campur tangan asing," kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, Senin kemarin.
Menanggapi keputusan Kanada yang disebut tindakan tidak masuk akal, China mengatakan kepada Jennifer Lynn Lalonde, konsul konsulat Kanada di Shanghai, untuk meninggalkan China pada 13 Mei, menurut kementerian luar negeri China dalam sebuah pernyataan.
"China berhak untuk menanggapi lebih lanjut," tambah pernyataan itu seperti dikutip dari France 24, Selasa (9/5/2023).
Ketegangan diplomatik telah meningkat sejak penahanan eksekutif Huawei Technologies, Meng Wanzhou, pada 2018 dan penangkapan dua warga Kanada oleh Beijing atas tuduhan mata-mata. Ketiganya kemudian dibebaskan pada 2021.
Tahun lalu, Beijing mencabut larangan impor kanola selama tiga tahun, tanaman terbesar Kanada, dari perusahaan perdagangan Richardson International dan Viterra. Pembatasan tersebut mengikuti penangkapan Meng, tetapi China mengutip kekhawatiran tentang hama. China juga merupakan importir utama kalium dan gandum Kanada.
Badan mata-mata Kanada, Canadian Security Intelligence Service (CSIS), menulis laporan pada tahun 2021 tentang pengaruh China di Kanada yang mencakup informasi tentang potensi ancaman terhadap Anggota Parlemen Konservatif Michael Chong dan keluarganya.
Kanada pada hari Senin mengusir diplomat China Zhao Wei setelah sebuah laporan intelijen menuduhnya mencoba menargetkan seorang anggota parlemen Kanada yang mengkritik perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uighur.
"Kami tidak akan mentolerir segala bentuk campur tangan asing," kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, Senin kemarin.
Menanggapi keputusan Kanada yang disebut tindakan tidak masuk akal, China mengatakan kepada Jennifer Lynn Lalonde, konsul konsulat Kanada di Shanghai, untuk meninggalkan China pada 13 Mei, menurut kementerian luar negeri China dalam sebuah pernyataan.
"China berhak untuk menanggapi lebih lanjut," tambah pernyataan itu seperti dikutip dari France 24, Selasa (9/5/2023).
Ketegangan diplomatik telah meningkat sejak penahanan eksekutif Huawei Technologies, Meng Wanzhou, pada 2018 dan penangkapan dua warga Kanada oleh Beijing atas tuduhan mata-mata. Ketiganya kemudian dibebaskan pada 2021.
Tahun lalu, Beijing mencabut larangan impor kanola selama tiga tahun, tanaman terbesar Kanada, dari perusahaan perdagangan Richardson International dan Viterra. Pembatasan tersebut mengikuti penangkapan Meng, tetapi China mengutip kekhawatiran tentang hama. China juga merupakan importir utama kalium dan gandum Kanada.
Badan mata-mata Kanada, Canadian Security Intelligence Service (CSIS), menulis laporan pada tahun 2021 tentang pengaruh China di Kanada yang mencakup informasi tentang potensi ancaman terhadap Anggota Parlemen Konservatif Michael Chong dan keluarganya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda