4 WNI Terlibat Penyekapan 1.090 Orang untuk Lakukan Online Scam di Filipina
Sabtu, 06 Mei 2023 - 15:52 WIB
“Mereka tidak diizinkan keluar dari batas gerbang. Setelah 18 jam bekerja, mereka dibawa ke asrama.”
Para korban sebagian besar adalah warga negara China, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
Pihak berwenang juga menyelamatkan orang-orang dari Malaysia, Thailand, Taiwan, Myanmar, Hong Kong, dan Nepal.
Sabino mengatakan para pekerja dilatih untuk membujuk orang asing agar membeli cryptocurrency atau menyetor uang ke rekening bank palsu setelah menjalin hubungan romantis palsu.
“Mereka akan membangun janji masa depan yang baik bersama. Ayo beli rumah, beli mobil, mari investasikan uang atau mari berbisnis bersama,” ujarnya.
Setidaknya 12 tersangka pemimpin skema penipuan telah ditangkap dan akan didakwa dengan perdagangan manusia. Menurut Sabino, mereka termasuk tujuh warga negara China, empat warga Indonesia dan satu warga Malaysia.
Sabino juga mengatakan operasi polisi itu merupakan hasil permohonan duta besar Indonesia di Manila untuk membantu menemukan warga negara Indonesia yang tertekan.
Bulan lalu, senator Filipina Risa Hontiveros memperingatkan bahwa "pusat panggilan penipuan" beroperasi di Filipina dan mempekerjakan orang asing yang diperdagangkan ke negara tersebut.
Para korban sebagian besar adalah warga negara China, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
Pihak berwenang juga menyelamatkan orang-orang dari Malaysia, Thailand, Taiwan, Myanmar, Hong Kong, dan Nepal.
Sabino mengatakan para pekerja dilatih untuk membujuk orang asing agar membeli cryptocurrency atau menyetor uang ke rekening bank palsu setelah menjalin hubungan romantis palsu.
“Mereka akan membangun janji masa depan yang baik bersama. Ayo beli rumah, beli mobil, mari investasikan uang atau mari berbisnis bersama,” ujarnya.
Setidaknya 12 tersangka pemimpin skema penipuan telah ditangkap dan akan didakwa dengan perdagangan manusia. Menurut Sabino, mereka termasuk tujuh warga negara China, empat warga Indonesia dan satu warga Malaysia.
Sabino juga mengatakan operasi polisi itu merupakan hasil permohonan duta besar Indonesia di Manila untuk membantu menemukan warga negara Indonesia yang tertekan.
Bulan lalu, senator Filipina Risa Hontiveros memperingatkan bahwa "pusat panggilan penipuan" beroperasi di Filipina dan mempekerjakan orang asing yang diperdagangkan ke negara tersebut.
(mas)
tulis komentar anda