Intervensi Rusia di Inggris: Mata-mata, Hack Pemilu hingga Pembunuhan
Selasa, 21 Juli 2020 - 18:19 WIB
"Kita membutuhkan konsensus internasional yang berkelanjutan terhadap tindakan agresif Rusia," kata laporan itu.
"Kendala efektif dari aktivitas jahat Rusia di masa depan akan bergantung pada memastikan bahwa harga yang dibayar Rusia untuk gangguan semacam itu cukup tinggi: Barat paling kuat ketika bertindak secara kolektif," demikian bunyi laporan itu.
Namun dokumen ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk muncul.
Laporan tersebut diserahkan kepada Perdana Menteri Boris Johnson pada Oktober tahun lalu dan perdana menteri Inggris telah mengklaim bahwa laporan itu tidak dapat dipublikasikan sampai ditinjau untuk masalah keamanan nasional. Dan ada penundaan lain yang tidak bisa dijelaskan.
Pihak oposisi Partai Buruh menuduh pemerintah Johnson gagal mempublikasikan laporan itu karena akan menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang hubungan antara Rusia dan kampanye pro-Brexit dalam referendum 2016 tentang keanggotaan Uni Eropa, dimana Johnson turut membantu.
"Apa yang ada dalam laporan Rusia bahwa Johnson tidak ingin melihat cahaya?" tweet Lisa Nandy, juru bicara Partai Buruh untuk urusan luar negeri.
Rusia sendiri telah berulang kali membantah tuduhan itu. Terbaru, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan, Rusia tidak pernah ikut campur dalam pemilu luar negeri seperti dilaporkan kantor berita Rusia, Tass.
"Kendala efektif dari aktivitas jahat Rusia di masa depan akan bergantung pada memastikan bahwa harga yang dibayar Rusia untuk gangguan semacam itu cukup tinggi: Barat paling kuat ketika bertindak secara kolektif," demikian bunyi laporan itu.
Namun dokumen ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk muncul.
Laporan tersebut diserahkan kepada Perdana Menteri Boris Johnson pada Oktober tahun lalu dan perdana menteri Inggris telah mengklaim bahwa laporan itu tidak dapat dipublikasikan sampai ditinjau untuk masalah keamanan nasional. Dan ada penundaan lain yang tidak bisa dijelaskan.
Pihak oposisi Partai Buruh menuduh pemerintah Johnson gagal mempublikasikan laporan itu karena akan menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang hubungan antara Rusia dan kampanye pro-Brexit dalam referendum 2016 tentang keanggotaan Uni Eropa, dimana Johnson turut membantu.
"Apa yang ada dalam laporan Rusia bahwa Johnson tidak ingin melihat cahaya?" tweet Lisa Nandy, juru bicara Partai Buruh untuk urusan luar negeri.
Rusia sendiri telah berulang kali membantah tuduhan itu. Terbaru, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan, Rusia tidak pernah ikut campur dalam pemilu luar negeri seperti dilaporkan kantor berita Rusia, Tass.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda