Urutan 5 Mata Uang Negara-negara BRICS dari yang Terkuat hingga Terlemah
Kamis, 27 April 2023 - 18:01 WIB
BEIJING - BRICS adalah kelompok ekonomi yang terdiri dari lima negara dengan perekonomian besar, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Setiap negara dalam kelompok ini memiliki mata uang nasional yang digunakan dalam aktivitas perdagangan dan keuangan.
Berikut ini peringkat mata uang negara-negara anggota BRICS berdasarkan kekuatan relatif mereka di pasar valuta asing.
Yuan, juga dikenal sebagai Renminbi (RMB), merupakan mata uang yang paling kuat di antara negara-negara BRICS.
China adalah ekonomi terbesar di kelompok ini dan memiliki cadangan devisa yang besar. Yuan semakin mendapatkan pengakuan internasional dan digunakan dalam transaksi perdagangan internasional yang signifikan.
Rubel Rusia adalah mata uang kedua yang paling kuat di antara negara-negara BRICS. Rusia memiliki cadangan sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak dan gas alam, yang mendukung kekuatan ekonominya.
Meskipun rubel dapat mengalami fluktuasi yang signifikan tergantung pada harga minyak dunia dan faktor-faktor politik, mata uang ini memiliki posisi yang kuat di dalam kelompok BRICS.
Setiap negara dalam kelompok ini memiliki mata uang nasional yang digunakan dalam aktivitas perdagangan dan keuangan.
Berikut ini peringkat mata uang negara-negara anggota BRICS berdasarkan kekuatan relatif mereka di pasar valuta asing.
1. Yuan (CNY/RMB) China
Yuan, juga dikenal sebagai Renminbi (RMB), merupakan mata uang yang paling kuat di antara negara-negara BRICS.
China adalah ekonomi terbesar di kelompok ini dan memiliki cadangan devisa yang besar. Yuan semakin mendapatkan pengakuan internasional dan digunakan dalam transaksi perdagangan internasional yang signifikan.
2. Rubel (RUB) Rusia
Rubel Rusia adalah mata uang kedua yang paling kuat di antara negara-negara BRICS. Rusia memiliki cadangan sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak dan gas alam, yang mendukung kekuatan ekonominya.
Meskipun rubel dapat mengalami fluktuasi yang signifikan tergantung pada harga minyak dunia dan faktor-faktor politik, mata uang ini memiliki posisi yang kuat di dalam kelompok BRICS.
Lihat Juga :
tulis komentar anda