Menlu Rusia: AS Lebih Sering Menipu Dibanding Merealisasikan Janjinya
Rabu, 19 April 2023 - 16:27 WIB
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia , Sergey Lavrov melayangkan kririkan dan sindiran pada Amerika Serikat (AS). Lavrov menyebut AS tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkan.
“Sudah diketahui umum bahwa AS dapat menipu setiap saat, dan lebih sering menipu daripada mengimplementasikan janji dan kewajibannya sendiri,” kata Lavrov pada konferensi pers bersama di Caracas dengan timpalannya dari Venezuela, Yvan Gil, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Lavrov mengemukakan hal itu ketika ditanya tentang janji AS untuk meningkatkan hubungan dengan Venezuela jika bergabung dengan sanksi anti-Rusia.
Lavrov mengatakan, dia memberi tahu Gil tentang situasi di Ukraina. Ia juga mencatat bahwa konflik harus diselesaikan berdasarkan prinsip keamanan yang tidak dapat dipisahkan.
Sementara itu, Gil mengatakan, Caracas tidak menerima sanksi sepihak dan Venezuela juga menderita karenanya.
"AS terus-menerus menyerang kami dan berusaha mencekik ekonomi kami. AS terus-menerus berbicara tentang perbaikan hubungan, tetapi kami belum melihat pengurangan sanksi," katanya.
Gil menekankan bahwa semua sanksi, baik AS maupun Eropa, harus dicabut dan sampai saat itu, Venezuela tidak dapat berbicara tentang normalisasi dengan negara-negara Barat.
Dia mencatat bahwa Moskow dan Caracas sedang mengembangkan alternatif untuk SWIFT, sistem yang memungkinkan transaksi keuangan global, untuk melewati sanksi Barat.
Lavrov tiba di Caracas dari Brasil pada Selasa pagi sebagai bagian dari tur Amerika Latinnya dari 17-21 April. Dia juga berencana mengunjungi Nikaragua dan Kuba.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
“Sudah diketahui umum bahwa AS dapat menipu setiap saat, dan lebih sering menipu daripada mengimplementasikan janji dan kewajibannya sendiri,” kata Lavrov pada konferensi pers bersama di Caracas dengan timpalannya dari Venezuela, Yvan Gil, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Lavrov mengemukakan hal itu ketika ditanya tentang janji AS untuk meningkatkan hubungan dengan Venezuela jika bergabung dengan sanksi anti-Rusia.
Lavrov mengatakan, dia memberi tahu Gil tentang situasi di Ukraina. Ia juga mencatat bahwa konflik harus diselesaikan berdasarkan prinsip keamanan yang tidak dapat dipisahkan.
Sementara itu, Gil mengatakan, Caracas tidak menerima sanksi sepihak dan Venezuela juga menderita karenanya.
"AS terus-menerus menyerang kami dan berusaha mencekik ekonomi kami. AS terus-menerus berbicara tentang perbaikan hubungan, tetapi kami belum melihat pengurangan sanksi," katanya.
Gil menekankan bahwa semua sanksi, baik AS maupun Eropa, harus dicabut dan sampai saat itu, Venezuela tidak dapat berbicara tentang normalisasi dengan negara-negara Barat.
Dia mencatat bahwa Moskow dan Caracas sedang mengembangkan alternatif untuk SWIFT, sistem yang memungkinkan transaksi keuangan global, untuk melewati sanksi Barat.
Lavrov tiba di Caracas dari Brasil pada Selasa pagi sebagai bagian dari tur Amerika Latinnya dari 17-21 April. Dia juga berencana mengunjungi Nikaragua dan Kuba.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(esn)
tulis komentar anda