Bentrokan Antar Geng Tewaskan 12 Orang di Penjara Ekuador
Minggu, 16 April 2023 - 05:15 WIB
QUITO - Sebanyak 12 narapidana tewas di penjara Ekuador akibat bentrokan baru antar geng. Kabar tersebut diungkap lembaga penjara SNAI pada Sabtu (15/4/2023).
Ini merupakan kejadian terbaru dalam kekerasan penjara di negara Amerika Selatan itu.
Konfrontasi terjadi pada Jumat di penjara yang dikenal sebagai La Penitenciaria, di kota Guayaquil, salah satu wilayah yang paling berbahaya.
Ekuador dilanda kerusuhan penjara sejak 2021, yang mengakibatkan kematian ratusan narapidana, yang oleh pemerintah dianggap sebagai bentrokan antara geng narkoba yang memperebutkan wilayah dan kontrol.
“Melalui pemanfaatan teknologi, ditetapkan 12 orang meninggal dunia,” papar SNAI kepada wartawan.
Lembaga menambahkan kantor kejaksaan dan polisi berada di penjara untuk mengidentifikasi mayat.
Tahun lalu, delegasi PBB menemukan kekerasan di penjara Ekuador disebabkan pengabaian sistem penjara selama bertahun-tahun oleh negara.
Presiden Guillermo Lasso, mantan bankir konservatif yang menghadapi sidang pemakzulan atas tuduhan korupsi yang dibantahnya, telah berjuang mengatasi kekerasan yang meningkat di Ekuador.
Negara itu biasa digunakan sebagai titik transit kokain yang pindah ke Eropa dan Amerika Serikat.
Awal bulan ini, pemerintah Ekuador mengamandemen keputusan mengizinkan penggunaan senjata api dan semprotan merica oleh warga sipil, dengan alasan meningkatnya ketidakamanan di negara Amerika Selatan itu.
Bentrokan Jumat terjadi setelah pembunuhan tiga petugas penjara wanita di luar penjara di Guayaquil. Pekan ini, SNAI melaporkan enam tahanan ditemukan digantung di salah satu bangsal La Penitenciaria.
Lasso telah meningkatkan kehadiran pasukan keamanan dan berulang kali menyatakan keadaan darurat dalam sistem penjara dalam upaya mengendalikan kekerasan.
Ini merupakan kejadian terbaru dalam kekerasan penjara di negara Amerika Selatan itu.
Konfrontasi terjadi pada Jumat di penjara yang dikenal sebagai La Penitenciaria, di kota Guayaquil, salah satu wilayah yang paling berbahaya.
Ekuador dilanda kerusuhan penjara sejak 2021, yang mengakibatkan kematian ratusan narapidana, yang oleh pemerintah dianggap sebagai bentrokan antara geng narkoba yang memperebutkan wilayah dan kontrol.
“Melalui pemanfaatan teknologi, ditetapkan 12 orang meninggal dunia,” papar SNAI kepada wartawan.
Lembaga menambahkan kantor kejaksaan dan polisi berada di penjara untuk mengidentifikasi mayat.
Tahun lalu, delegasi PBB menemukan kekerasan di penjara Ekuador disebabkan pengabaian sistem penjara selama bertahun-tahun oleh negara.
Presiden Guillermo Lasso, mantan bankir konservatif yang menghadapi sidang pemakzulan atas tuduhan korupsi yang dibantahnya, telah berjuang mengatasi kekerasan yang meningkat di Ekuador.
Negara itu biasa digunakan sebagai titik transit kokain yang pindah ke Eropa dan Amerika Serikat.
Awal bulan ini, pemerintah Ekuador mengamandemen keputusan mengizinkan penggunaan senjata api dan semprotan merica oleh warga sipil, dengan alasan meningkatnya ketidakamanan di negara Amerika Selatan itu.
Bentrokan Jumat terjadi setelah pembunuhan tiga petugas penjara wanita di luar penjara di Guayaquil. Pekan ini, SNAI melaporkan enam tahanan ditemukan digantung di salah satu bangsal La Penitenciaria.
Lasso telah meningkatkan kehadiran pasukan keamanan dan berulang kali menyatakan keadaan darurat dalam sistem penjara dalam upaya mengendalikan kekerasan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda