Filipina Sepakati 4 Pangkalan Militer Baru yang Bisa Digunakan Pasukan AS
Selasa, 04 April 2023 - 01:30 WIB
MANILA - Filipina mengumumkan lokasi empat pangkalan militer tambahan yang akan digunakan oleh pasukan Amerika Serikat (AS). Salah satu pangkalan berlokasi di dekat Laut China Selatan yang dipersengketakan dan lokasi lainnya tidak jauh dari Taiwan.
Sesuai dengan kesepakatan pada bulan Februari untuk memperluas kerja sama di "bidang strategis" negara itu, Filipina mengizinkan AS menambah lokasi pangkalan militer. Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang Ditingkatkan 2014, yang dikenal sebagai EDCA, memberi pasukan AS akses ke lima pangkalan di Filipina.
Akses itu diperluas menjadi sembilan, tetapi lokasi dari empat pangkalan tambahan dirahasiakan hingga Senin (3/4/2023), sementara pemerintah berkonsultasi dengan pejabat setempat.
“Keempat lokasi tersebut telah dinilai oleh militer Filipina dan dianggap sesuai dan saling menguntungkan," kata Kantor Komunikasi Kepresidenan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP.
Ditambahkan pula bahwa pangkalan itu juga akan digunakan untuk operasi kemanusiaan dan bantuan selama bencana. Seorang pejabat AS mengonfirmasi bahwa lokasi yang diumumkan oleh istana adalah situs EDCA yang baru.
“Tiga situs berada di Filipina utara, termasuk pangkalan Angkatan Laut dan bandara di provinsi Cagayan dan sebuah kamp tentara di provinsi tetangga Isabela,” lanjut pernyataan itu.
Pangkalan Angkatan Laut di Santa Ana di provinsi Cagayan berjarak sekitar 400 km (250 mil) dari Taiwan. Situs lain akan berada di Pulau Balabac, di lepas ujung selatan Pulau Palawan, dekat Laut Cina Selatan.
Gubernur Cagayan Manuel Mamba secara terbuka menentang memiliki situs EDCA di provinsinya karena takut membahayakan investasi China dan menjadi target dalam konflik atas Taiwan.
Namun penjabat kepala pertahanan Filipina Carlito Galvez mengatakan kepada wartawan baru-baru ini bahwa pemerintah "telah memutuskan" di lokasi tersebut dan bahwa Mamba telah setuju untuk "mematuhi keputusan".
Perjanjian tersebut memungkinkan pasukan AS untuk berputar melalui pangkalan dan juga menyimpan peralatan dan persediaan pertahanan di sana.
Sesuai dengan kesepakatan pada bulan Februari untuk memperluas kerja sama di "bidang strategis" negara itu, Filipina mengizinkan AS menambah lokasi pangkalan militer. Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang Ditingkatkan 2014, yang dikenal sebagai EDCA, memberi pasukan AS akses ke lima pangkalan di Filipina.
Akses itu diperluas menjadi sembilan, tetapi lokasi dari empat pangkalan tambahan dirahasiakan hingga Senin (3/4/2023), sementara pemerintah berkonsultasi dengan pejabat setempat.
“Keempat lokasi tersebut telah dinilai oleh militer Filipina dan dianggap sesuai dan saling menguntungkan," kata Kantor Komunikasi Kepresidenan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP.
Ditambahkan pula bahwa pangkalan itu juga akan digunakan untuk operasi kemanusiaan dan bantuan selama bencana. Seorang pejabat AS mengonfirmasi bahwa lokasi yang diumumkan oleh istana adalah situs EDCA yang baru.
“Tiga situs berada di Filipina utara, termasuk pangkalan Angkatan Laut dan bandara di provinsi Cagayan dan sebuah kamp tentara di provinsi tetangga Isabela,” lanjut pernyataan itu.
Pangkalan Angkatan Laut di Santa Ana di provinsi Cagayan berjarak sekitar 400 km (250 mil) dari Taiwan. Situs lain akan berada di Pulau Balabac, di lepas ujung selatan Pulau Palawan, dekat Laut Cina Selatan.
Gubernur Cagayan Manuel Mamba secara terbuka menentang memiliki situs EDCA di provinsinya karena takut membahayakan investasi China dan menjadi target dalam konflik atas Taiwan.
Namun penjabat kepala pertahanan Filipina Carlito Galvez mengatakan kepada wartawan baru-baru ini bahwa pemerintah "telah memutuskan" di lokasi tersebut dan bahwa Mamba telah setuju untuk "mematuhi keputusan".
Perjanjian tersebut memungkinkan pasukan AS untuk berputar melalui pangkalan dan juga menyimpan peralatan dan persediaan pertahanan di sana.
(esn)
tulis komentar anda